Kemudian, Kepala KSOP Benoa, Capt. Thomas Chandra dalam kesempatannya secara rinci melaporkan dihadapan Menteri Perhubungan RI, bahwa pembangunan Pelabuhan Sanur yang memiliki pekerjaan breakwater di bagian selatan progresnya sudah mencapai 94,48 persen, pekerjaan breakwater di bagian utara progresnya juga sudah mencapai 97,69 persen, untuk bangunan fasilitas darat pengerjaannya baru 41,00 persen, sedangkan pekerjaan di area pengembangan progresnya sudah 53,63 persen, untuk pekerjaan dermaga apung progresnya sudah 58,96 persen, kemudian ada juga pekerjaan pengerukan yang telah mencapai 74,17 persen, dan pekerjaan talud sudah 71,11 persen.
"Jadi semoga pembangunan Pelabuhan Sanur bisa selesai sesuai rencana, yakni di bulan September 2022," terangnya.
Baca Juga: Gubernur Koster Tinjau Langsung Pembangunan Pelabuhan Sanur Denpasar
Perlu diketahui bersama bahwa Gubernur Bali, Wayan Koster berhasil mewujudkan Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar berkat bantuan dana APBN dari Kementrian Perhubungan RI yang pembangunannya dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020- 2022 dengan total anggaran Rp 398 miliar.
Selain Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Gubernur Bali, Wayan Koster juga berhasil menghadirkan APBN Kementrian Perhubungan RI untuk membangun dua pelabuhan di Kabupaten Klungkung, yaitu Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, sehingga ketiga pelabuhan tersebut dipastikan akan mampu menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan.
Kondisi sebelum adanya ketiga pelabuhan ini, dimana penumpang yang naik turun kapal harus menyentuh air laut dengan kondisi basah.
Sehingga dengan pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dilengkapi berupa fasilitas terminal penumpang dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.