Makassar, Sonora.ID - Kapal perang, KRI Dewa Ruci melanjutkan perjalanan usai bersandar beberapa hari di pelabuhan Makassar.
Ini membawa peserta Muhibah Pelayaran Budaya Jalur Rempah 2022.
Sekretaris Daerah, M. Ansar yang melepas rombongan tersebut. Seremoni ditandai dengan upacara, atraksi seni dan tarian yang menceritakan sejarah Makassar.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan selamat Jalan dan selamat melanjutkan perjalanan, semoga selama berstandar di pelabuhan Makassar dapat menambah keindahan perjalanan peserta budaya jalur rempah," ujarnya saat memberi sambutan, Senin (6/6/2022).
Baca Juga: 12.800 Pegawai Kontrak Makassar Diseleksi Lagi Usai Lulus Jadi Laskar Pelangi
Dia menyampaikan apresiasi dan memaparkan dataran ini banyak melahirkan para pelaut andal yang mengarungi samudra.
"Makassar adalah salah satu jalur rempah yang tercatat dalam sejarah. Jadi tempat kita ini sebelumnya tercatat sejarah, pelabuhan pertama adalah di muara sungai Tallo dan catatan sejarah, tadinya kapal-kapal asing sekitar abad ke-15 itu masuk kesitu," jelasnya.
Sementara, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi mengatakan, Makassar merupakan lokasi kedua yang awal titik jalur pemberangkatan dari Surabaya. Perjalanan akan dilanjutkan ke Bau-Bau.
Dia menyebut, ada 149 peserta pelayaran terpilih dari 34 provinsi. Tujuannya mengenang perdagangan rempah, dimana nusantara menjadi tujuan perdagangan dunia.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Dorong Dewan Kebudayaan Lestarikan Bahasa Daerah
"Kemendikbud berencana akan mengusulkan jalur rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO," katanya
Menurutnya, jalur rempah menjadi jalinan perdagangan terbesar dunia menciptakan simpul kerja sama dan menjadikan Indonesia menjadi wilayah startegis dalam perdagangan dunia.
Program jalur rempah ini dipilih untuk menegaskan ketersambungan daerah di Indonesia dan konektivitas historis Indonesia dengan daerah lain di negara lain.
Dengan fokus cagar budaya, warisan budaya tak benda, program jalur rempah bergerak lebih terarah untuk merevitalisasi jalur rempah dengan cara ini diharapkan spirit jalur rempah yang hidup menjadi nilai dan gaya hidup masyarakat, mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, sastra, seni dan seterusnya.
Kegiatan ini terlaksana dengan kerja sama TNI AL. Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar Laksamana Pertama TNI Dr. Benny Sukandari mengatakan, kegiatan ini penting untuk pelestarian budaya.
Dia berpesan agar peserta tidak hanya ikut berlayar saja. Tetapi diambil maknanya untuk negeri ini.
"Di abad 15, rempah-rempah yang dicari bangsa Eropa itu bukan rempah-rempah untuk dimasak tapi sebagai sarana obat, penelitian dan sebagainya di lain sisi memang untuk memasak," katanya saat memberi sambutan.
Baca Juga: Tunda Pengumuman Seleksi Direksi dan Dewas BUMD, Wali Kota: Teman Ku Semua