Dengan naiknya temperatur, maka akan terjadi penambahan debit air di sungai Aare.
Musim panas juga berarti menambah intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang sungai Aare dan kemungkinan menemukan Eril semakin besar.
“Peningkatan dinamika air dan manusia diharapkan akan berkontribusi dalam proses pencarian,” kata Muliaman dilansir dari Tribun Manado.
Baca Juga: Ungkap Dugaan Penyebab Hilangnya Eril, Ridwan Kamil: Maaf Kalau Terbata-bata
Muliaman mengatakan selama ini proses pencarian terkendala karena kondisi dinamis sungai Aare, seperti faktor alam dan cuaca.
Namun beberapa hari terakhir, Bern diguyur hujan.
“Sebagaimana sudah saya sampaikan dalam keterangan sebelumnya, debit air pada saat kejadian mencapai sekitar 200 meter kubik per detik, debit air ini berubah setiap hari tergantung pada intensitas pencairan glacier dari pegunungan di Bern yang di pengaruhi naiknya hujan maupun temperatur udara di pegunungan,” ujarnya.
Diketahui beberapa hari setelah kejadian, volume debit air di sungai Aare masih tinggi disertai kekeruhan yang juga cukup tinggi yang berasal dari unsur partikel salju yang mencair.
Dubes Muliaman mengatakan pada laporan Jumat lalu, debit air turun menjadi 150 meter kubik.
Kondisi ini diharapkan dapat membantu proses pencarian Eril.