Di samping itu, PLN juga siap melengkapi kebutuhan sektor industri, khususnya industri smelter, dengan memberikan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan seperti sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). Terlebih saat ini penyumbang kapasitas listrik terbesar di sistem Sulawesi adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas sebesar 515 MW.
"Dengan kondisi tersebut kami siap melayani kebutuhan listrik bagi para investor yang ingin berinvestasi di Regional Sulmapana,"tegas dia.
Di sisi lain, Direktur Utama Huayou International Mining, Fang Qixue, menyebutkan jalinan kerja sama ini sesuai dengan visi Huayou yang berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan demi masa depan generasi mendatang.
"Oleh karena itu, hari ini kita menandatangani MoU dengan PLN untuk penyedian listrik bersih sebesar 1.743 MVA bagi proyek Huayou di Sulawesi. Kami pun ingin mengajak PLN dan 5 perusahaan lain untuk dapat menghadirkan masa depan yang hijau dan cerah bagi masa depan bumi kita," ucapnya.
Baca Juga: PLN Kalbar Bina 1.101 Pelaku UMKM di Sekadau dan Sintang, Kalbar