Sonora.ID - Orgasme atau ejakulasi adalah kondisi saat seseorang mencapai puncak kenikmatan. 

Saat tubuh mengalami ejakulasi, maka tubuh akan melepaskan ketegangan, dan otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi berkontraksi secara berirama.

Menurut American Psychological Association, pria biasanya akan mengalami ejakulasi saat mencapai orgasme dan wanita akan mengalami kontraksi dinding vagina. 

Sementara wanita juga dapat mengalami ejakulasi selama aktivitas seksual atau saat mengalami orgasme, demikian seperti yang dilansir dari Medical News Today.

Baca Juga: Ejakulasi Dini Bikin Minder, Atasi dengan Rempah Khas Dapur Ini agar Urusan Ranjang Bisa Tahan Lama

Ciri istri sudah mengalami ejakulasi

Berbeda dengan pria yang ditandai dengan keluarnya sperma berisi air mani dari penis ketika mengalami ejakulasi, perempuan justru mengalami hal ini.

Ketika para istri sedang ejakulasi, maka hal yang menandainya ialah dengan terjadinya 

pelepasan sejumlah besar cairan saat sedang melakukan hubungan seksual atau mendekati orgasme.

Jadi saat perempuan mengeluarkan cairan saat melakukan hubungan seksual, maka itu artinya sudah mengalami ejakulasi.

Langsung setelah orgasme, klitoris mungkin merasa lebih sensitif atau tidak nyaman untuk disentuh.

Selain itu, ketika perempuan mengalami ejakulasi maka otot-otot di vagina dan anus dapat berkontraksi kira-kira sekali per detik, sekitar lima hingga delapan kali. 

Kemudian, detak jantung dan pernapasan bisa meningkat.

Baca Juga: Pria Merapat! Ini 3 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini ala Dokter Boyke

Sebelum dan selama orgasme, vagina mungkin menjadi basah dan bahkan mengeluarkan cairan ini. 

Adapun penelitian yang menunjukkan persentase wanita yang ejakulasi dapat berkisar antara 10-70 persen.

Agar bisa menikmati sensasi ejakulasi yang lebih intens, para istri perlu mengetahui titik rangsang yang bernama Grafenberg atau lebih populer dengan sebutan G-spot.

G-spot adalah titik sensitif yang apabila disentuh, bisa menghadirkan atau menstimulasi gairah menjadi lebih tinggi. 

"Jika Anda bisa mengeksplorasi titik rangsang ini, Anda telah membuka semua peluang mengeksplorasi seksual pria," ujar Mark Michael, penulis buku Partners in Passion: A Guide to Great Sex: Emotions; Intimacy, and Long-Term Love, seperti dilansir Tribunnews.com.

Baca Juga: Mimpi Ejakulasi di Siang Bolong? Hati-hati, Itu Pertanda Buruk

Manfaat dari ejakulasi

Ejakulasi bisa membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak. Penelitian yang ditulis pada 2019 menemukan bahwa orgasme yang dicapai dengan pasangan membuat tidur yang baik.

Selain itu, orgasme yang dicapai melalui masturbasi menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.

Tubuh akan melepaskan hormon yang disebut oksitosin selama orgasme. Oksitosin mungkin memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti:

• mengatur kecemasan
• mengurangi risiko penyakit jantung
• mengurangi risiko kanker, seperti kanker ovarium

Selain itu, ada beberapa bukti bahwa seringnya ejakulasi pada pria dapat mengurangi risiko kanker prostat.

Pasalnya, ada penelitian yang menemukan bahwa profesional kesehatan mendiagnosis kanker prostat lebih jarang pada mereka yang memiliki tingkat ejakulasi tinggi.