Sonora.ID - Keputusan Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) untuk menaikkan harga tiket masuk (HTM) Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu bagi turis lokal masih menjadi polemik di masyarakat.
Di balik itu semua, terekam jelas ragam ulah pengunjung yang mungkin memicu penyebab kenapa harga tiket Candi Borobudur naik.
Selain menaikkan HTM, Luhut juga menjelaskan bahwa nantinya hanya 1.200 orang per hari yang boleh naik ke atas candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah itu.
Meski begitu, keputusan di atas belum final dan masih menunggu keputusan Presiden Jokowi, demikian seperti yang diwartakan oleh Kompas.com, Senin (6/6/2022).
Tak hanya melihat dari satu sisi, ketahui beberapa ulah pengunjung Candi Borobudur dilansir dari kanal YouTube Harian Kompas berikut ini.
1. Banyak tempelan sisa permen karet
Permen karet terbuat dari getah karet dan bahan tambahan pangan atau BTP cukup sulit dibersihkan dari candi yang berbahan batu.
Hal ini dikarenakan permen karet memiliki sifat elastis, lembut, kenyal, dan lengket yang sulit dilarutkan dalam air. Meski dibersihkan pun, sisa-sisanya akan tetap menempel dengan kuat di bebatuan candi.
Menurut Balai Konservasi Borobudur, ditemukan 590 noda bekas tempelan permen karet di stupa induk dan 3.074 titik tempelan sisa permen karet dari lantai bawah hingga ke stupa induk di lantai 10 dalam catatan dari tahun 1983-2017.
2. Vandalisme pengunjung