Sonora.ID - Turki mengirim surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengubah namanya menjadi "Turkiye" pada Kamis (2 Juni).
Turki telah melakukan perubahan untuk mengubah citra negara mereka dan memisahkan nama negara mereka dari burung dan konotasi negatif lainnya.
Sebagaimana diberitakan Associated Press, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mempertimbangkan untuk menggunakan kata "Turkiye" untuk lebih menggambarkan budaya dan nilai-nilai Turki.
Pemerintah Erdogan telah mengambil banyak langkah untuk mengubah nama Turki menjadi Turkiye di mata dunia internasional.
Sebelum Turki mengirim surat ke PBB, Turki merilis video promosi pariwisata untuk memperkenalkan istilah "Turkiye".
Dalam video tersebut, turis dari berbagai negara mengucapkan kata "Hello Turkiye" dari berbagai destinasi terkenal.
Tidak hanya itu, Erdogan ingin semua ekspor Turki ditandai "Made in Turkiye (buatan Turkiye)" dan bukan "Made in Turkey".
Pemerintah juga menggunakan kata "Turkiye" dalam dokumen resmi. Kata "Turkiye" sendiri dipilih karena menggunakan alfabet dan bahasa Turki.
Sementara itu, masih belum jelas apakah perubahan nama dari Turki menjadi Turkiye ini biasa digunakan oleh masyarakat internasional.
Mengacu pada kasus Republik Ceko, negara tersebut mendaftarkan nama negara pendeknya, Ceko, pada tahun 2016.
Namun, banyak organisasi internasional masih menyebut Ceko sebagai Republik Ceko. Berikut adalah beberapa negara yang pernah mengganti nama nya.
Baca Juga: Pariwisata Halal Indonesia Naik ke Peringkat 2, Kalahkan Arab Saudi dan Turki
Belanda
Pemerintah Belanda pun merombak citranya dengan membuang nama Holland.
Pada 2020, para pengusaha, dewan pariwisata dan pemerintah pusat semuanya menyebut negara itu sebagai ‘the Netherlands.
Kini nama Holland Utara dan Holland Selatan hanyalah dua dari 12 provinsi di negara Eropa itu.
Perubahan nama merupakan bagian dari dorongan untuk menjauhkan diri dari asosiasi penggunaan narkoba dan prostitusi legal, faktor penarik bagi turis asing berkunjung ke Amsterdam, yang terletak di provinsi North Holland.
Namun, hingga saat ini badan pariwisata Belanda masih menggunakan domain Holland.com untuk situs resminya.
Sri Lanka
Sri Lanka mengubah namanya untuk melepaskan diri dari asosiasi kolonial.
Meskipun perubahan nama resmi dilakukan pada 1972 ketika merdeka dari kekuasaan Inggris, baru pada tahun 2011 Sri Lanka secara resmi menghapus nama kolonial lama Ceylon dari penggunaan pemerintah.
Namun, label Teh Ceylon yang populer dari negara itu tetap ada.
Baca Juga: Punya Utang Budi, 7 Negara Ini Mengabadikan Nama Soekarno Jadi Bangunan Hingga Jalan
Mekadonia Utara
Pada 2019, Republik Makedonia (atau dikenal sebagai bekas Republik Yugoslavia Makedonia) secara resmi menjadi Republik Makedonia Utara.
Berbeda dengan beberapa perubahan nama negara lain, motivasi dalam hal ini adalah politis.
Makedonia Utara berusaha meningkatkan hubungan dengan Yunani, dengan tujuan bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Yunani telah lama memperdebatkan penggunaan nama Makedonia, karena nama itu merupakan nama wilayah geografis di Yunani.
Makedonia juga merupakan kerajaan Yunani kuno. Sengketa penamaan bahkan berkontribusi pada ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Baca Juga: 5 Negara Ini Punya Tradisi Mudik Layaknya Indonesia, Salah satunya Negara Komunis