Pontianak, Sonora.ID - Lembaga Sensor Film (LSF) menjalin kerja sama dengan pemerintah Kota Pontianak untuk membentuk Kampung Sensor Mandiri di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.
Pembentukan Kampung Sensor Mandiri ini untuk memastikan bahwa film-film yang diedarkan di masyarakat layak dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyambut positif rencana LSF membentuk kampung sensor mandiri di daerah, karena menurutnya memang film-film yang ditonton masyarakat rentan mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, menurutnya melalui kerjasama dengan LSF, pemerintah daerah mendapatkan bimbingan dari LSF terkait bagaimana cara efektif dalam menyeleksi tontonan film yang bermutu.
Baca Juga: Atap Gedung Lembaga Sensor Film (LSF) Roboh, Studio Tertimpa
“Enam kecamatan di Kota Pontianak siap untuk mewujudkan kampung sensor mandiri ini,” ujarnya usai membuka Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri di Gedung Teater Universitas Tanjungpura Pontianak, Rabu (8/6).
Edi mengungkapkan, pihaknya mendukung pertumbuhan industri perfilman di Kota Pontianak. Kehadiran industri perfilman juga mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun demikian, proteksi terhadap tayangan-tayangan film yang berdampak negatif juga harus dilakukan.
“Pentingnya lembaga sensor dalam meliterasi masyarakat sehingga mereka mendapatkan perlindungan dan hak untuk memperoleh film yang bermutu,” kata Edi.
Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi III LSF RI, Naswardi menerangkan, pasca 2021 awal pihaknya melakukan kerjasama dengan 24 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, salah satunya Universitas Tanjungpura.
Sebagai tindak lanjut atas kerjasama itu, ada beberapa hal yang disepakati diantaranya dalam rangka mendukung gerakan kampus merdeka sebagai tempat untuk magang mahasiswa. Program tersebut sudah berjalan dengan mahasiswa yang magang di LSF.
Baca Juga: Atap Gedung Lembaga Sensor Film (LSF) Roboh, Studio Tertimpa
“Kemudian dalam kaitan sosialisasi tontonan melalui gerakan budaya sensor mandiri. Kami hari ini datang ke Kota Pontianak untuk peningkatan kualitas literasi tontonan masyarakat,” terangnya.
Ia mengapresiasi dukungan Wali Kota Pontianak terhadap rencana LSF mengembangkan kampung sensor mandiri. Program tersebut sudah berjalan di beberapa wilayah di Indonesia.
“Tentu kami ingin kampung sensor mandiri ini bisa diinisiasi di Kota Pontianak,” terang Naswardi.
Keberadaan kampung sensor mandiri ini akan membentuk masyarakat yang sadar dan memiliki nilai-nilai yang tertanam berkaitan dengan tuntunan dalam menonton sesuai klasifikasi usia.
Anak-anak dinilainya sebagai kelompok yang paling rentan terhadap tontonan yang tidak sesuai klasifikasi usia
“Sehingga gerakan literasi ini harus kita teruskan hingga lapisan masyarakat paling bawah,” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Film Seru Layar Lebar Indonesia Yang Hadir di Bioskop Tahun ini