Sonora.ID - Beberapa waktu belakangan ini, beredar isu dan wacananya bahwa Presiden Joko Widodo berkemungkinan untuk menjabat pada periode ke-3, padahal diketahui bahwa masa periode jabatan maksimal adalah 2 periode.
Sontak hal ini menuai banyak perhatian publik, bahkan demo mahasiswa sempat terjadi untuk menyampaikan protes mereka atas wacana yang beredar tersebut.
Meski pihak yang bersangkutan, Presiden Jokowi bahkan keluarga sudah dengan tegas menyatakan bahwa tidak bersedia untuk menjabat pada periode ke-3, masyarakat masih saja terus ramai akan hal ini.
Bahkan, memanfaatkan kemajuan teknologi, beredar sebuah video yang memperlihatkan orang nomor satu di Indonesia tersebut bersama dengan sang istri, Iriana dalam sebuah mobil jip, terlihat sedang membagikan kaus.
Disebutkan dalam video yang viral tersebut, bahwa kaus yang dibagikan bertuliskan ‘Jokowi 3 Periode’.
Dikutip dari Kompas.com dan berdasar pada tim cek fakta, membuktikan bahwa video dan kabar yang viral ini adalah HOAKS atau berita bohong.
Video tersebut pertama kali disebar melalui akun Facebook yang kemudian tersebar di berbagai media sosial lainnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi hari ini Akan Tinjau Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang
Dalam video berdurasi 2 menit 17 detik tersebut, terlihat Jokowi dan Iriana membagikan kaus dan dikerumuni orang-orang, di akhir video dituliskan bahwa itu adalah bukti Jokowi membagikan kaus untuk dukungan 3 periode.
“Nah ini dia vidionya, ternyata Jokowi dan istrinya yg menyebarkan kaos jokowi 3 periode. Ayo poloso berani tangkap gak,” ungkap tulisan di akhir video tersebut.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, terbukti bahwa video tersebut sangat identik dengan video yang diunggah oleh situs Vidio.com, yaitu pada 4 April 2019 yang lalu pada saat Jokowi membagikan kaus dalam rangka kampanye.
Terlihat jelas bahwa pada kesempatan tersebut Jokowi dan Iriana menaiki mobil yang sama dan menghadiri kampanye terbuka di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Benar keduanya membagikan kaus, tetapi kaus tersebut bertuliskan dukungan untuk capres dan cawapres nomor 01 pada Pilpres 2019 yang lalu.
Video manipulasi
alih-alih menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, orang yang memanipulasi video tersebut justru memancing perseteruan di masa-masa akhir jabatan Presiden Jokowi.
Diketahui bahwa tahun 2024 yang akan datang adalah pesta demokrasi dengan kembali diadakannya Pemilihan Presiden untuk duduk di bangku nomor 1 Indonesia menggantikan Jokowi.
Masa-masa menuju Pemilu ini memang kerap dijadikan sebagai ajang manipulasi, sehingga penting bagi semua pihak untuk pintar dan cerdas menyortir informasi yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Dihadiri Presiden Jokowi, Kota Medan Siap Jadi Tuan Rumah Harganas 2022