Sonora.ID - Kamu pasti pernah melihat pajangan atau patung kucing yang melambai-lambaikan tangannya di berbagai tempat seperti toko dan tempat usaha lainnya.
Para pedagang dan pemilik toko percaya bahwa pajangan kucing berwarna putih atau kuning emas yang berisi tulisan Cina ini bisa menarik pelanggan untuk datang dan berbelanja.
Karena itulah patung atau pajangan ini seringkali diletakkan di dekat pintu masuk atau di meja kasir.
Namun, menurut Xiang Yi selaku Pakar fengshui, hal ini bisa dibilang hanya mitos.
Menurutnya, ramainya pusat perbelanjaan bukan disebabkan oleh lambaian tangan patung kucing, melainkan usaha dan kerja keras pemiliknya.
Baca Juga: 5 Tanaman Pembawa Rezeki dan Hoki selama Sisa Tahun 2022, Sudah Punya?
Sejarah patung kucing hoki
Menariknya adalah, sesungguhnya patung kucing ini ternyata berasal dari Jepang.
Dikisahkan pada masa Edo sekitar 1615 - 1623 M, di Distrik Setagaya, wilayah Han Hikone, terdapat sebuah kuil tua bernama Gotokuji.
Pemimpin kuil tersebut memiliki kucing bernama Gyoku. Sekalipun hidup kekurangan, ia tak pernah lupa memberi kucingnya makan.
Akan tetapi suatu malam, kepala kuil betul-betul kehabisan makanan. Tanpa sadar, ia berkata kepada kucingnya yang sedang tidur, "Kau tentu tahu betapa miskinnya kita, apakah kau memiliki jalan keluar?"
Si kucing tidak benar-benar tidur, ia mendengar keluhan tuannya. Lalu, tanpa mengeluarkan suara, kucing tersebut berjalan keluar.
Keesokan harinya, hujan turun dengan lebatnya. Seorang pejabat bernama Li Naotaka yang berjalan-jalan berteduh di bawah pohon depan kuil. Namun, di depan pintu ia dikejutkan oleh kucing yang melambai-lambaikan tangan kepadanya.
Karena ingin tau, pejabat itu pun mengikuti kucing masuk ke dalam altar utama. Tidak lama kemudian, kilat menyambar pohon di depan pintu kuil, lalu pohon itu tumbang.
Li Naotaka merasa terhindar dari sebuah malapetaka dan berterimakasih kepada kucing itu dan menjadikan kuil tersebut sebagai tempat ibadahnya bersama keluarga.
Setelah Li Naotaka meninggal, Kuil Gotokuji berganti nama menjadi Manekineko-do. Di kemudian hari, kuil yang menjadikan kucing sebagai dewa rezeki itu dikenal sebagai Kuil Kucing.
Kisah nenek pemelihara kucing
Selain kisah Li Naotaka, di daerah itu juga tinggal seorang nenek yang memelihara seekor kucing. Karena tidak bisa memberinya makan, nenek itu memberikan peliharaannya itu kepada kerabatnya.
Malam harinya, nenek bermimpi bahwa kucingnya menyuruhnya membuat sebuah boneka kucing agar nenek bisa mendapatkan uang.
Kemudian nenek menurutinya. Ia membuat patung kucing dan meletakannya di altar. Entah bagaimana, kabar gembira datang silih berganti.
Hidup nenek tak lagi bergantung pada orang lain. Mengetahui hal ini, para tetangganya pun berdatangan untuk meminjam patung kucing nenek.
Karena banyak permintaan, nenek meminta pengrajin untuk membuat patung-patung kucing yang sama, lalu membuka sebuah toko yang khusus menjual patung kucing. Bisnisnya laris dan terkenal hingga kemana-mana.
Itulah asal-usul dari patung kucing yang kini menjadi alat fengshui. Apakah kamu masih percaya akan keberuntungan yang didatangkan dari patung kucing melambai?
Baca Juga: 5 Ciri Kamar Tidur yang Tarik Rezeki, Kesehatan, hingga Istirahat yang Nyenyak