Masa pandemi yang mengubah tatanan kehidupan turut berdampak pada ketentuan dalam ranah pekerjaan.
Seperti yang kita ketahui bersama, work from home sudah menjadi frasa yang tidak lagi asing ditelinga kita.
Namun selain WFH, ada pula kebijakan perusahaan yang mengizinkan pekerjanya untuk bekerja dari mana saja, atau work from anywhere.
Kebijakan ini mulai terdengar sejak pemerintah mulai melonggarkan kebijakan pembatasan fisik. Selain itu, bekerja secara hybrid ini dinilai baik dalam beberapa sisi.
Siniar Obsesif, bekerja sama dengan HRD Bacot ikut membahas fenomena ini dalam episode bertajuk “Maksimalkan Work From Anywhere”.
Episode ini membahas tuntas perihal seberapa efisienkah kebijakan ini, atau justru berdampak buruk?
Menurut Mincot dari HRD Bacot, sebenarnya istilah ini sudah ada sejak dulu, tetapi penggunaannya lebih familier untuk para freelancer bukan pekerja yang terikat dengan perusahaan formal.
Pengadaptasian istilah ini untuk menjelaskan perihal ketidakharusan berada di kantor tentu sah-sah saja.
Toh, selesainya suatu pekerjaan dilihat dari seberapa produktif kita menyelesaikan tugas-tugas untuk membangun perusahaan, bukan dari mana kita mengerjakannya.