Namun, pekerja juga perlu pintar-pintar membuat waktu kerja lebih efektif. Misalnya dengan membatasi waktu mulai bekerja, beristirahat di tengah hari, sampai selesai ketika waktu operasional kantor berakhir.
Batasan waktu ini yang kerap kali sulit dilakukan oleh para bekerja yang bekerja tidak di kantor.
Hal ini karena mereka merasa punya waktu lebih untuk menyelesaikan tugas yang belum rampung. Sama halnya dengan merasa punya waktu lebih untuk menunda-nunda pekerjaan.
Baca Juga: 4 Alasan Ilmiah Kenapa Kamu Harus Dengar Musik saat WFH: Jenis Musik Ini Ampuh Atasi Jenuh!
Perusahaan dan Kebijakan WFA
Perusahaan yang saat ini banyak melakukan hybrid adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, seperti start up.
Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya perusahaan-perusahaan industri lainnya akan turut menerapkan pola ini.
Dari sisi posisi, pola ini dapat dilakukan oleh karyawan-karyawan yang kerjanya di back office dan tidak perlu banyak berinteraksi dengan pihak eksternal.
Posisi ini contohnya engineer, HR, Trainer, dan lainnya. Hybrid lebih cocok dilakukan karena menghemat waktu.
Saat ini, banyak perusahaan yang terkesan terburu-buru untuk membuat karyawannya bekerja dari kantor.
Hal ini salah satunya karena mindset bahwa pekerjaan yang dikerjakan di luar kantor tidak akan sebaik ketika kita mengerjakannya di kantor.
Ini hanya mitos belaka, karena produktivitas kerja itu tergantung pada kemauan manusianya.
Menurut Mincot sendiri, WFH atau WFA tetap bisa dilakukan dengan baik dengan adanya satu orang yang bisa mengontrol seluruh kerja karyawan di bawahnya.
Jadi, dengan manajemen yang baik, kerja para karyawan pun dapat tetap terjaga di standar yang sama.
Yuk, dengarkan lebih lanjut fenomena ini dalam siniar Obsesif, bekerja sama dengan HRD Bacot, dalam episode bertajuk “Maksimalkan Work From Anywhere”.
Ikuti juga episode menarik lainnya seputar pekerjaan dan kesejahteraan para pekerja dalam Siniar Obsesif yang bekerja sama dengan HRD Bacot dan SSAJ!
Baca Juga: ASN Boleh Kerja dari Mana Saja alias WFA, Tujuannya untuk Tingkatkan Kinerja?