Cara Membuat Work From Anywhere Lebih Efisien, Batasi Waktu Kerja?

9 Juni 2022 13:40 WIB
Seorang pekerja yang sedang mengerjakan pekerjaannya di luar kantor.
Seorang pekerja yang sedang mengerjakan pekerjaannya di luar kantor. ( Freepik)

Masa pandemi yang mengubah tatanan kehidupan turut berdampak pada ketentuan dalam ranah pekerjaan.

Seperti yang kita ketahui bersama, work from home sudah menjadi frasa yang tidak lagi asing ditelinga kita.

Namun selain WFH, ada pula kebijakan perusahaan yang mengizinkan pekerjanya untuk bekerja dari mana saja, atau work from anywhere.

Kebijakan ini mulai terdengar sejak pemerintah mulai melonggarkan kebijakan pembatasan fisik. Selain itu, bekerja secara hybrid ini dinilai baik dalam beberapa sisi.

Siniar Obsesif, bekerja sama dengan HRD Bacot ikut membahas fenomena ini dalam episode bertajuk “Maksimalkan Work From Anywhere”.

Baca Juga: Ini Daftar Golongan ASN yang Tidak Perlu Lagi Ngantor, Kerja Bisa dari Mana Saja yang Penting Target Tercapai

Episode ini membahas tuntas perihal seberapa efisienkah kebijakan ini, atau justru berdampak buruk?

Menurut Mincot dari HRD Bacot, sebenarnya istilah ini sudah ada sejak dulu, tetapi penggunaannya lebih familier untuk para freelancer bukan pekerja yang terikat dengan perusahaan formal.

Pengadaptasian istilah ini untuk menjelaskan perihal ketidakharusan berada di kantor tentu sah-sah saja.

Toh, selesainya suatu pekerjaan dilihat dari seberapa produktif kita menyelesaikan tugas-tugas untuk membangun perusahaan, bukan dari mana kita mengerjakannya.

Baca Juga: ASN Boleh Kerja dari Mana Saja alias WFA, Tujuannya untuk Tingkatkan Kinerja?

WFH atau WFA Bisa Membuat Kita Lebih Produktif?

Nyatanya hal ini tergantung kepada individu masing-masing. Produktivitas merupakan suatu tuntutan perusahaan kepada pekerjanya.

Keuntungan lainnya adalah kita bisa menghemat tenaga yang kita keluarkan di perjalanan saat kita berangkat kerja maupun ketika pulang kerja.

Jika bekerja dari rumah atau tempat lainnya, tenaga tersebut dapat kita maksimalkan untuk pekerjaan yang kita lakukan.

Fisik dan pikiran kita juga bisa lebih fresh karena mendapatkan waktu lebih untuk beristirahat atau melakukan selingan kegiatan lainnya.

Hal ini juga membantu meredakan tekanan yang biasanya didapatkan dari suasana lingkungan kantor.

Misalnya, rutinitas bekerja dari kantor yang mengikuti jam kerja membuat kita tidak memiliki cukup waktu untuk berolahraga.

Namun, ketika kita mengalami kebijakan ini, kita lebih bisa mencuri waktu untuk itu walau hanya setengah jam.

Begitu pula dengan kegiatan lainnya yang membuat kita rileks seperti mendengarkan musik atau memasang lilin terapi.

Namun, pekerja juga perlu pintar-pintar membuat waktu kerja lebih efektif. Misalnya dengan membatasi waktu mulai bekerja, beristirahat di tengah hari, sampai selesai ketika waktu operasional kantor berakhir.

Batasan waktu ini yang kerap kali sulit dilakukan oleh para bekerja yang bekerja tidak di kantor.

Hal ini karena mereka merasa punya waktu lebih untuk menyelesaikan tugas yang belum rampung. Sama halnya dengan merasa punya waktu lebih untuk menunda-nunda pekerjaan.

Baca Juga: 4 Alasan Ilmiah Kenapa Kamu Harus Dengar Musik saat WFH: Jenis Musik Ini Ampuh Atasi Jenuh!

Perusahaan dan Kebijakan WFA

Perusahaan yang saat ini banyak melakukan hybrid adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, seperti start up.

Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya perusahaan-perusahaan industri lainnya akan turut menerapkan pola ini.

Dari sisi posisi, pola ini dapat dilakukan oleh karyawan-karyawan yang kerjanya di back office dan tidak perlu banyak berinteraksi dengan pihak eksternal.

Posisi ini contohnya engineer, HR, Trainer, dan lainnya. Hybrid lebih cocok dilakukan karena menghemat waktu.

Saat ini, banyak perusahaan yang terkesan terburu-buru untuk membuat karyawannya bekerja dari kantor.

Hal ini salah satunya karena mindset bahwa pekerjaan yang dikerjakan di luar kantor tidak akan sebaik ketika kita mengerjakannya di kantor.

Ini hanya mitos belaka, karena produktivitas kerja itu tergantung pada kemauan manusianya.

Menurut Mincot sendiri, WFH atau WFA tetap bisa dilakukan dengan baik dengan adanya satu orang yang bisa mengontrol seluruh kerja karyawan di bawahnya.

Jadi, dengan manajemen yang baik, kerja para karyawan pun dapat tetap terjaga di standar yang sama.

Yuk, dengarkan lebih lanjut fenomena ini dalam siniar Obsesif, bekerja sama dengan HRD Bacot, dalam episode bertajuk “Maksimalkan Work From Anywhere”.

Ikuti juga episode menarik lainnya seputar pekerjaan dan kesejahteraan para pekerja dalam Siniar Obsesif yang bekerja sama dengan HRD Bacot dan SSAJ!

Baca Juga: ASN Boleh Kerja dari Mana Saja alias WFA, Tujuannya untuk Tingkatkan Kinerja?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm