Sonora.ID - Saat ini penggunaan VPN Internet sudah menjadi kebutuhan baik untuk kebutuhan pemakaian individu atau bisnis.
VPN atau Virtual Private Network, merupakan layanan koneksi di internet yang dikembangkan untuk memberikan akses atau jalur komunikasi secara aman (secure) dan pribadi (private).
Menurut laporan "Digital 2022 - April Global Statshot Report" yang dipublikasi oleh Hootsuite dan We Are Social, sebanyak 38,9% pengguna internet di Indonesia pada range usia 16 – 64 tahun menggunakan VPN, setidaknya untuk beberapa aktivitas online.
Persentase pengguna VPN di Indonesia yang mencapai 38,9% tersebut, membuat Indonesia menjadi negara nomor tiga di dunia dengan pengguna VPN terbanyak di dunia, setelah Nigeria pada urutan kedua dan India pada urutan pertama.
Baca Juga: PPDB 2022, Diskominfo Makassar Siapkan Kecepatan Internet hingga 100 Mbps
Terdapat ragam alasan untuk memanfaatkan VPN pada perangkat ponsel maupun laptop seiring semakin pesatnya penggunaan internet.
Pun sudah menjadi rahasia umum, VPN kerap digunakan untuk mengakali pembatasan internet.
Hal ini pula yang menjadi alasan terbesar VPN digunakan di Indonesia, yaitu untuk melampaui pemblokiran sejumlah situs.
Pemblokiran situs di Indonesia sendiri berdasarkan banyak alasan, seperti faktor perizinan, faktor ‘keamanan negara’, hingga faktor moral.
Saat ini, aplikasi VPN, baik yang gratis maupun berbayar, dapat dengan mudah di-install oleh para penggunanya.
Baca Juga: Mana yang Paling Ngebut? 5 Negara dengan Jaringan Internet Tercepat!
Namun perlu diingat, bagi pengguna VPN gratis, haruslah waspada, karena tak jarang aplikasi VPN gratis ini dijadikan media untuk distribusi software berbahaya (malware) yang dapat mencuri data pengguna.
Saran bagi Anda, baiknya waspada ketika hendak mengunduh VPN agar tak terjebak VPN palsu yang disisipkan malware berbahaya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, berikut cara aman sebelum mengunduh VPN di komputer atau ponsel Anda :
Cek detail aplikasi VPN
Jika Anda melihat pengembang VPN yang memposisikan produknya sebagai yang tercepat dan paling aman, jangan mudah percaya.
Cek tinjauan dari pihak ketiga yang juga memakai VPN tersebut, jika tidak ada tinjauan sama sekali maka cari lah aplikasi VPN lain.
Tinjau kembali layanan konsumen
Sebelum mengunduh VPN, Anda harus meninjau pengembang apakah mereka menyediakan pelayanan yang memadai dan beragam jika terjadi masalah.
Cek pula, apakah pengembang menawarkan halaman obrol, forum komunitas, atau FAQ.
Lalu apakah pengembang juga memanfaatkan media sosial mereka untuk memberikan tanggapan jika terjadi masalah.
Baca Juga: Pengguna Internet Turun Saat Libur Lebaran 1443 H
Baca Syarat dan Ketentuan
Pengembang VPN biasanya hanya mencatat beberapa log data seperti durasi koneksi atau bandwith yang digunakan untuk meningkatkan layanan.
Namun jika pengembang hendak menyimpan informasi tentang situs yang telah Anda kunjungi dan file apa saja yang diunduh, disarankan untuk mencari VPN lain yang tidak menyimpan informasi pribadi bahkan alamat IP yang Anda gunakan.
Perhatikan Ulasan
Cek ulasan online, mulai dengan pencarian Google sederhana lalu jelajahi beberapa situs untuk melihat apa yang dikatakan orang tentang layanan tersebut.
Cari detail informasi tentang pengalaman para penggunanya.
Perlu menjadi perhatian, jika satu-satunya ulasan yang Anda temukan telah diunggah dalam sebulan terakhir, terindikasi layanan VPN ini tidak dapat dipercaya.
Gunakan VPN Berbayar
Jika Anda ingin menikmati manfaat keamanan data saat menggunakan VPN, disarankan untuk menggunakan VPN berbayar.
Biasanya, VPN gratisan mencuri data dan dapat menjualnya kepada pihak ketiga demi mendapatkan untung dari komisi penjualan.
Tetapi, ketika Anda memutuskan untuk membeli VPN, perhatikan juga kebijakan pengembalian uang.
Sebagian besar VPN yang asli akan menawarkan jaminan yang kembali antara tujuh hingga 30 hari.
Baca Juga: Tanpa VPN, Pengguna IndiHome Sudah Bisa Akses Netflix dengan Lancar