Sonora.ID - Masa kepemimpinan Joko Widodo dan Ma’ruf akan berakhir pada tahun 2024.
Masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) pada 14 Februari 2024.
Atas hal ini, tidak sedikit anak indigo yang menerawang kandidat presiden 2024. Salah satunya adalah anak indigo asal Kediri Tigor Otadan.
Baca Juga: Bukan Anies Baswedan, Ini Ciri-ciri Penerus Jokowi Kata Anak Indigo Tigor Otadan
Ia menerawang tentang sosok yang akan menggantikan posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah seorang keturunan Tionghoa.
Ia menyampaikan hal itu melalui video di kanal YouTube Ngaji Roso. Tigor Otadan menyebutkan jawabannya saat ditanya siapa presiden setelah Jokowi beserta ciri-cirinya.
Dalam video itu, Tigor Otadan menyebutkan bahwa dari hasil penerawangan, presiden terpilih di 2024 memiliki keturunan Tionghoa.
"Dia memiliki ras Cina tapi tidak mau dipanggil Cina," ungkap Tigor dalam video di kanal YouTube Ngaji Roso, dikutip Kamis (9/6).
Kendati begitu, Tigor Otadan mengaku kalau ia tidak mengetahui nama calon presiden dengan ciri-ciri yang dia sebutkan.
"Tapi saya nda tau namanya. Apakah yang rambut putih? Pokoknya itu kalo terawangan saya," ucapnya.
Selanjutnya, Tigor Otadan menuturkan kalau di tahun 2022 banyak sekali orang yang akan berebut tahta dan jabatan.
Walaupun para perebut kursi tersebut tidak memiliki ilmu yang mumpuni untuk menduduki jabatan yang direbutnya.
"Di tahun 2022 ini saya itung tahun kursi. Banyak sekali orang berebut kursi, berebut meja, berebut kedudukan tanpa ilmu. Banyak orang pinter ga jujur, ga tulus, ga bermanfaat," Katanya..
Selain itu, Tigor Otadan pun menerangkan bahwa dirinya bahkan tidak bisa menjamin bahwa orang yang pintar sekalipun bisa mengayomi bangsa.
"Saya tidak menjaminkan seberapa pinter otakmu, seberapa banyak hartamu, seberapa tinggi jabatanmu, kalau ga bisa menjadi pengayom di sekitar ya percuma," terangnya.
Hal tersebut sama seperti pertanyaan yang disampaikan oleh seorang perempuan. Ia menanyakan terkait permasalahan yang dihadapi keluarganya.
Istri tersebut bercerita bahwa suaminya memiliki jabatan yang tinggi namun tidak bisa membimbing keluarganya.
"Ada yang pernah bercerita 'Mas, jabatan suami saya tinggi, hartanya banyak, tapi kenapa tidak bisa mengayomi keluarganya sendiri.'
Lah itu kan percuma ya jadinya. Di dalam hubungan apapun, sosialisasi keluarga, masyarakat, yang paling utama adalah kejujuran dan tanggung jawab," Ungkapnya.
Maka itu, orang yang bisa mempimpin tidak harus orang yang pintar. Orang yang bisa memimpin adalah orang yang memiliki kemampuan itu sendiri.
Siapa yang dimaksud Tigor Otadan?