Ia menambahkan Kabupaten Sleman hanya mendapat jatah 20 kali tes sejak merebaknya PMK.
Namun, ia memaklumi karena BBVet juga mengampu seluruh wilayah DI Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, serta Lampung.
Baca Juga: Menko PMK : Perguruan Tinggi Swasta Harus Visioner, Ulet, dan Inovatif
"Suspek, sebenarnya iya. (Dianggap) itu yang positif dan kita tangani sampai tuntas nanti," tutur Nawang.
Menurutnya, hewan yang terkonfirmasi juga suspek PMK terus menerima disinfeksi secara rutin buat kandangnya, dan diberikan pengobatan.
Meskipun, ketersediaan obat pengurang rasa sakit & demam, misalnya analgesik & antipiretik, kian menipis.
Adapun di Kabupaten Sleman, kasus PMK telah ditemukan di total 12 kecamatan sejak awal Mei 2022.
Kecamatan tersebut yaitu Moyudan, Gamping, Tempel, Mlati, Sleman, Ngaglik, Pakem, Ngemplak, Cangkringan, Berbah, Prambanan, dan Kalasan.
Meskipun kasus PMK meluas di Sleman, pemerintah kabupaten memutuskan tidak akan menutup melainkan hanya membatasi lalu lintas hewan ternak yang masuk ke wilayahnya.
Ini karena 40 persen kebutuhan daging dipasok dari luar daerah.
Baca Juga: Menko PMK Cek Kesiapan Venue ASEAN Para Games 2022