BUMN ini terdiri dari PT. PLN dan PT. PP. Tujuannya untuk membangun kawasan konservasi melalui ekonomi biru dengan pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.
Sementara, bersih pantai dilaksanakan di 3 lokasi yakni Pantai Wisata Oesina, Pantai Wisata Loedi Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao dan Kampung Saribra Distrik Aimando, Kabupaten Biak Numfor.
Sedangkan bersih bawah laut di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra, pelepasliaran tukik penyu di Kampung Saribra serta pemeliharaan media rehabilitasi karang di TWP Gili Matra, TWP Kepulauan Kapoposang, TWP Kepulauan Padaido, TWP Laut Banda dan SAP Kepulauan Raja Ampat.
“Pengambilan sampah pada aksi bersih pantai dan laut difokuskan pada jenis sampah anorganik. Dari hasil kegiatan pengambilan sampah di 3 lokasi yaitu di Pantai Wisata Oesina, Pantai Wisata Loedi dan Kampung Saribra, terkumpul sebanyak 532 kg sampah anorganik yang didominasi sampah botol plastik, gelas plastik, bungkus makanan ringan, sedotan dan bungkus deterjen. Sedangkan sampah yang diangkat dari laut di TWP Gili Matra berupa tali bekas mooring buoy, tali kapal, tali jangkar, pipa plastik dan sampah plastik dengan berat total 20 kg", ungkapnya
Imam menambahkan kegiatan rehabilitasi terumbu karang di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Sabu Raijua, menggunakan rangka spider sebanyak 72 unit dengan bibit karang sebanyak 936 fragmen (1 rangka 13 fragmen).
Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Proyek 3, Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara PT. PLN Effendi Kurnianto menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk komitmen PLN.
Komitmen PLN ini dilakukan dalam mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s) salah satunya dengan turut andil menjaga ekosistem laut.
Mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kab. Rote Ndao Leksy N. Foeh juga mengapresiasi kegiatan bersih pantai dan berharap dilaksanakan secara rutin di berbagai tempat di Kab. Rote Ndao.
Berbagai aksi nyata tersebut digelar sesuai dengan tema yang diusung dalam peringatan Coral Triangle Day 2022, yakni “Sustaining the Coral Triangle Ecosystems through Blue Economy”.
Peringatan tersebut menekankan pentingnya keberlanjutan ekosistem segitiga terumbu karang untuk ekonomi biru dalam bentuk tindakan inovatif dengan berbagai pihak.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk mewujudkan keseimbangan antara ekologi dan ekonomi melalui penerapan ekonomi biru.
Baca Juga: Bekantan Terancam Punah, SBI Cegah dengan Lakukan Konservasi