Ichrom Muftezar juga menjelaskan kalau sampai akhir tahun, lapak dagang akan disiapkan secara gratis alias tidak dipungut retribusi.
Ia menyampaikan, bahwa Pemko tidak mungkin membiarkan pedagang yang memang memiliki usaha di Pasar Batuah kehilangan pekerjaannya, karena proses pembangunan pasar.
"Makanya kita sediakan lapak sementara. Jika pembangunan selesai, maka semua pedagang pasar batuah yang memang betul-betul memiliki usaha perdagangan di sana akan mendapatkan jatah lapak di bangunan pasar yang baru," pungkasnya.
Mandor pembangunan lapak, Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya diminta Disperdagin untuk membangun sebanyak 98 lapak sementara bagi pedagang Pasar Batuah.
"Baru empat hari ini kami kerjakan, kalau tidak ada halangan targetnya sekitar dua hari lagi selesai," ucapnya saat ditemui awak media.
Slamet memaparkan, ukuran per lapaknya dibuat berbeda-beda. Ada lapak yang berukuran 2×1,5 meter, 1×1 meter dan 1×7 meter. Sampai yang terbesar 2×2 meter.
"Konsep bangunannya memang memakai bambu, pakai sekat plywood, pintu dan tetap memakai atap. Terkecuali lapak ukuran 1×1 itu untuk lapak hamparan," tuntasnya.
Baca Juga: Membatalkan Proyek Revitalisasi Pasar Batuah, Itu Tidak Mungkin