Terkadang, orang marah-marah dan emosi sebenarnya karena mereka hanya ingin di dengar.
Dengarkan saja luapan emosi mereka, jangan berusaha memberi mereka nasihat ketika amarah sedang berada di puncak.
Kita cukup hadir sebagai pendengar yang baik. Jangan langsung menghakimi atau menasihati mereka.
Biarkan mereka meredakan amarah, nanti juga akan berhenti sendiri.
Jangan ikutan emosi
Ketika sedang menghadapi orang yang marah, ada potensi kita juga ikutan emosi. Jangan memperparah keadaan dengan ikut-ikutan marah.
Biarkan saja mereka berkata apa, tahan emosi kita, jangan sampai ikut menambah parah keadaan dengan celetukan yang berpotensi menambah panas suasana.
Di saat teman atau sahabat sedang berapi-api, kita harus bisa berperan sebagai es batu yang mampu mendinginkan suasana, bukannya ikut-ikutan menjadi api dan memperkeruh suasana.
Tetapkan batas
Jika orang terus-menerus marah kepadamu hanya untuk membuang amarah yang beracun, maka Anda harus bersikap tegas. Pertama tegur dia, katakan Anda tak suka dengan sikapnya.
Namun jika dia tetap marah, maka sudah saatnya Anda mengatakan cukup. Dan segera putuskan kontak dengannya. Tak perlu kita berteman dengan orang toxic semacam itu.
Ajak membicarakan solusi dengan baik
Ketika dirasa emosi teman atau sahabat sudah mulai reda, ajak mereka untuk memikirkan solusi atas permasalahan yang terjadi dengan kepala dingin. Tawarkan juga bahwa kita siap membantu mereka untuk mencari solusi.
Hindari menasihati mereka ketika mereka sedang marah-marah, karena hal ini hanya akan memperparah keadaan.