Sonora.ID - Semua orang pasti menginginkan rumah mereka bersih, wangi, dan rapi agar nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Terlebih bagi para orang tua yang memiliki bayi atau anak kecil.
Para orang tua pasti menjaga kebersihan di rumah karena tidak ingin anak mereka terkena penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan yang kotor.
Namun, membuat rumah terlalu steril ternyata tak selalu tepat. Bahkan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya.
Sebuah studi menemukan bahwa terlalu menjaga kebersihan rumah justru dapat memicu penyakit kanker darah atau leukemia pada anak.
Mengutip CNN, studi yang diterbitkan pada tahun 2018 di jurnal Nature Reviews Cancer menemukan bahwa leukemialimfoblastik akut, jenis kanker anak yang paling umum, dapat terjadi melalui proses mutasi genetik dan paparan infeksi.
Baca Juga: 4 Langkah Mencegah Ramsay Hunt Syndrome, Ternyata Bisa Jadi Penyakit Menular?
Kurangnya paparan kuman dan virus di awal kehidupan seorang anak dinilai dapat berpotensi merusak sistem kekebalan tubuh anak.
Lebih khusus lagi, anak-anak yang dibesarkan di rumah tangga yang lebih bersih selama tahun pertama mereka dan kurang berinteraksi dengan anak-anak lain lebih mungkin mengembangkan leukemia limfoblastik akut
Mel Greaves, penulis penelitian yang merupakan profesor di Institute of Cancer Research menyebut kanker ini bisa dicegah.
Greaves percaya bahwa ketika bayi terpapar infeksi tak berbahaya selama tahun pertama, maka sistem kekebalannya akan diperkuat.
Selama 30 tahun belakangan ia melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian mengenai genetika, biologi sel, epidemiologi, imunologi, dan pemodelan hewan dari leukemia pada masa kanak-kanak, akhirnya Greaves mencapai kesimpulan.
"Penelitian ini secara kuat menunjukkan bahwa (kanker ini) memiliki penyebab biologis yang jelas, dan dipicu oleh berbagai infeksi pada anak-anak yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum siap," tuturnya dalam sebuah pernyataan.
Studi yang dilakukan oleh peneliti terdahulu mengaitkan penyakit ini dengan radiasi, gelombang elektromagnetik dan faktor lingkungan lainnya.
Namun, di penelitian ini, Greaves membantah keterkaitan tersebut. Sebaliknya, ia memberikan bukti yang kuat untuk teori 'infeksi tertunda' sebagai penyebab ALL.
Leukemia limfoblastik akut , yang dikenal sebagai ALL, adalah bentuk kanker darah yang paling sering didiagnosis pada anak-anak berusia nol hingga 4 tahun, meskipun anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa juga dapat didiagnosis.
Ini berkembang dengan cepat, selama berhari-hari atau berminggu-minggu, menumpuk di dalam darah dan menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk kelenjar getah bening, hati dan sistem saraf. Bentuk utama pengobatan adalah kemoterapi.
Baca Juga: ACI Nobatkan 6 Bandara AP II Jadi Paling Higienis di Asia Pasifik, Punya Inovasi Lawan COVID-19
Tingkat penyakit ini meningkat secara global. Satu studi memperkirakan ada 53.000 kasus di seluruh dunia pada tahun 2016. Sekitar 5.960 kasus baru ALL diperkirakan terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2018, dengan 1.470 kematian menurut American Cancer Society.
Setiap tahun, sekitar 810 orang didiagnosis di Inggris , menurut Cancer Research UK.