Sonora.ID - Bagi Anda yang suka dengan wisata sejarah, sangat pas jika Anda yang tinggal di daerah Jawa Tengah tepatnya di sekitaran Semarang, ada sebuah tempat yakni berupa museum yang sangat menarik untuk dikunjungi yakni Museum Kereta Api Ambarawa.
Selain menjadi tempat belajar, di museum ini juga dapat menjadi objek wisata yang menawarkan ilmu serta spot foto yang sangat menarik, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Baca Juga: Kemenhub Setujui Rel Kereta Api Elevated Jalur Makassar Pare-Pare
Mungkin bagi Anda yang pernah ke Semarang dan naik kereta api pada zaman dahulu atau puluhan tahun yang lalu, Anda pasti tahu stasiun Ambarawa.
Stasiun ini telah diubah menjadi museum karena banyak jalur kereta yang sudah tua dan dalam kondisi buruk.
Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) atau dikenal sebagai Museum Kereta Api Ambarawa awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I.
Baca Juga: Setiap Minggunya Ada Enam Perjalanan Kereta Wisata Dengan Pola Fit Atau Perorangana
Stasiun ini dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa.
Kini, Museum Kereta Api Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi jalur kereta api dari Hindia Belanda hingga masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk administrasi sarana, prasarana dan peralatan.
Beberapa koleksi instalasi kereta api heritage seperti 26 lokomotif uap, 4 lokomotif diesel, 5 kereta api dan 6 gerbong dari berbagai daerah.
Para pengunjung pun bisa menikmati bepergian wisata menggunakan menaiki Kereta Api Wisata rekanan Ambarawa-Tuntang (pp) menggunakan lokomotif penarik jenis lokomotif uap juga kereta diesel vintage.
Selain itu masih ada rute kereta Api Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono (pp) yang memakai lokomotif uap bergigi yang melewati rel bergerigi.
Rel bergerigi tadi satu-satunya yang masih aktif di Indonesia. Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.
Setelah di nonaktifkan tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.
Rencana ini bertujuan menyelamatkan tinggalan lokomotif uap serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah.
Stasiun Ambarawa dipilih karena Ambarawa memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan, yakni Pertempuran Ambarawa dan Stasiun Ambarawa pada saat itu masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan.
Baca Juga: Sejarah Lawang Sewu Semarang, Wisata Sejarah di Semarang yang Penuh Misteri