Sonora.ID - Sejak Rabu sore ( 15/06) pukul 17.00 WIB sampai malam, antrian panjang kendaraan terjadi di ruas jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten.
Kepadatan arus lalin menuju Bandara ini sebagai dampak dari evakuasi kendaraan truk yg mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Siapa Sangka, Sebuah Lagu Merupakan Kunci Utama dari Kasus Pembunuhan
Petugas Tol membutuhkan waktu satu jam lebih untuk dapat mengevakuasi Truk treiller sarat muatan yg terperosok di km 28+600 Tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta.
Jasa Marga Tollroad Comand Center melalui Radio Sonora menghimbau kepada pengendara dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta agar menggunakan Jalur alternatif guna menghindari kepadatan di ruas Tol Sedyatmo.
Baca Juga: Tol Solo-Semarang KM 431B Macet akibat Truk Terguling Hindari Mobil Pecah Ban
Berdasarkan Pantauan CCTV milik Jasamarga hingga pukul 18:30, antrian kepadatan menuju Bandara SOETTA sudah mencapai Grogol dan Tanjug Priok.
3 Faktor kecelakaan truk
Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua Umum Aptrindo, mengungkapkan ada 3 faktor utama yang menjadi penyebab kecelakaan.
Faktor manusia, kendaraan, dan geometri jalan.
"Faktor manusia itu menduduki peringkat pertama, karena 60 persen sampai dengan 70 persen kecelakaan itu disebabkan human error," ujar Kyatmaja, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/1/2020), dilansir dari Kompas.com.
Kyatmaja menambahkan, bila kendaraan dan geometri jalan posisinya setelah faktor manusia.
Meskipun, sebenarnya tidak kalah penting juga.
"Kecelakaan yang disebabkan manusia biasanya karena manajemen waktu berkendara, sehingga mengantuk. Kemudian masalah skill, knowledge, dan attitude," kata Kyatmaja.
Menurutnya, dari segi kendaraan banyak truk yang tidak layak atau tidak terdata oleh pihak Korlantas atau memiliki surat-surat atau dokumen yang lengkap. Jadi, kelaikannya dipertanyakan.
Belum lagi ditambah overloading dan over dimension.
Terakhir, masalah geometri jalan, Kyatmaja menyebutkan bahwa banyak kecelakaan yang disebabkan karena rem blong, khususnya di daerah pegunungan.
Sebab, banyak turunan tajam dan menerus, maka komponen kendaraan jadi tidak maksimal.
Hal ini tentu kembali lagi pada faktor kendaraan, bagaimana perawatan dan kelaikannya.
Baca Juga: Akibat Rem Blong, Truk Tronton Pembawa Triplek Terguling di Ring Road Solo