Apalagi, pertemuan banyak diisi dengan membicarakan masa depan bangsa Indonesia.
"Silaturahmi didasari niat untuk membangun Indonesia ke depan. Tugas kita menjaga Indonesia yang berbhineka,” sebut Puan.
Ia pun memberikan komitmennya kepada para Gus yang mengasuh pesantren di Jatim ini.
Puan menyatakan komitmennya untuk membantu pondok-pondok pesantren, khususnya lewat tugas-tugas legislatif.
Beberapa Gus yang menggelar pertemuan dengan Puan di antaranya adalah Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Maksum Faqih yang menjadi salah inisiator acara Ta’aruf dengan dengan Puan.
Kemudian ada juga KH Nabil Hasbullah (Ponpes Darul Hikam Ponorogo), KH Moh Hasib Wahab (Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang), dan KH Moh Hisyam (Probolinggo), KH Nabil Hasbullah (Pondok Pesantren Darul Hikam Joresan Mlarak Ponorogo).
Dalam pertemuan tersebut, Gus Maksum mengibaratkan Puan tengah kembali ke rumah yang telah dibangun oleh Bung Karno dan para Kiai NU. Para Gus juga sepakat memanggil Puan dengan sebutan Ning.
“Ini panjenengan seperti kembali ke rumah. Kalau kembali ke rumah harus nyaman sebagai satu keluarga. Karena berkumpul dan satu keluarga dengan Gus-Gus, maka kita panggil saja Ning Maharani,” ungkap Gus Maksum.
Gus Maksum pun berharap teladan Bung Karno sebagai sosok nasional yang dekat dengan para ulama terus diteladani.
“Kita kaum santri dan nasionalis harus bersatu, harus dipertahankan. Insya Allah tidak akan ada yang menggoyahkan cita-cita Bung Karno,” ujar Gus Maksum.
Gus Maksum Faqih lalu menceritakan bagaimana dekatnya Bung Karno dan para Kiai NU yang merupakan kakek kakek para Gus yang hadir.
“Bung Karno selalu minta dukungan ke para Kiai NU. Silaturahmi kakek-kakek kita dengan kakek Ning Puan selalu terjaga. Kita tidak bisa lepas dari sejarah bahwa (kaum) nasionalis dan religius selalu bersama," sebutnya.
Para Gus yang hadir mengamini pernyataan Gus Maksum. Seperti Gus Nabil Hasbullah yang menyatakan pentingnya hubungan erat antara ulama dan tokoh-tokoh nasionalis.
“Kalau religius tidak nasionalis akan menjadi (ideologi) transnasional," tegas Gus Nabil.
Sementara itu Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah yang hadir dalam pertemuan menyatakan silaturahmi tersebut merupakan tugas sejarah sebagai generasi ketiga Bung Karno.
“Melanjutkan tradisi silaturahmi para kakek mereka,” ucap Basarah.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Beri Motivasi kepada Santri Ponpes Darul Ulum