Solo, Sonora.ID - Talk Show bertajuk Peran UMKM Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Transformasi Digital, pada Rabu (15/6/2022) di UNS Tower.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Universitas Sebelas Maret dengan Harian Kompas dan didukung penuh oleh Bank Jateng.
Membuka acara, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho menyampaikan sambutan dan bersyukur atas terselenggaranya talkshow tersebut.
Baca Juga: DPRD Kota Cirebon Gelar One Day With Citizen
"Peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang mampu menyerap 97% tenaga kerja. Akselerasi penguatan ekosistem digital dari kota hingga desa menjadi kunci upaya percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing ekonomi,” jelas Prof. Jamal.
Di akhir sambutan, tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada peserta talkshow, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Deputi Bank Indonesia Dr. Juda Agung yang bersedia hadir dalam acara ini
Acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil Riset Litbang Harian Kompas oleh Budiawan Sidik Arifianto, Pidato Kunci dari Dr. Juda Agung, serta Pidato Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Bangkitkan Inovasi dan Semangat UMKM, BRI kembali Gelar Pesta Rakyat Simpedes 2022
Dalam talkshow tersebut menghadirkan lima pembicara antara lain Kevin Nugroho selaku Direktur PT. Plevia Makmur, Hanifah Makarim selaku Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dr. Putra Pamungkas selaku Dosen FEB UNS dan peneliti di UNS Fintech Center, Prof. Alistair Milne dari Loughborough University UK, dan Prof. Bruno S. Sergi dari Harvard University USA.
Talkshow ini dipandu oleh Nur Hidayati, Editor Ekonomi Harian Kompas, dan Dewanti Cahyaningsih, Peneliti UNS Fintech Center dan University Limoges
Talkshow berlangsung menarik dan berfokus pada peran UMKM dalam kemandirian ekonomi tersebut, Kevin mengungkapkan bahwa mayoritas UMKM yang berhasil bertahan selama krisis pandemi adalah mereka yang menerapkan pendekatan adaptif yang mayoritas adalah UMKM yang telah menerapkan ekosistem digital.
Menyambung keterangan dari Kevin, Hanifah Makarim setuju bahwa memang dibutuhkan penguatan manajemen, terutama di bidang manajemen keuangan. “Kelemahan UMKM di Indonesia memang ada di bidang manajemen keuangan yang seringkali masih bergabung dengan keuangan pribadi. Namun hal ini telah banyak terbantu dengan adanya teknologi pencatatan digital,” ungkap Kevin.
Dari sisi akademik, Dr. Putra Pamungkas dari UNS menjelaskan hasil riset yang dilakukan oleh UNS Fintech Center terkait faktor pendorong adopsi teknologi digital di sektor UMKM Indonesia.
Riset tersebut menemukan bahwa terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi adopsi teknologi digital yaitu usia pemilik, kompetisi adopsi diantara UMKM di daerah yang sama, serta kebutuhan konsumen.
Lebih lanjut, Prof. Bruno S. Sergi menambahkan bahwa kondisi pandemi menunjukkan bahwa adanya tuntutan bagi perusahaan dan korporasi untuk tetap stay in touch terhadap perkembangan teknologi. Sementara Prof. Alistair Milne mengungkapkan pentingnya pembangunan infrastruktur keuangan untuk mendukung digital transformation.
Acara talkshow yang diadakan secara hybrid di Gedung Ki Hadjar Dewantara UNS dan Live Youtube tersebut ditutup dengan penyerahan doorprize bagi empat pertanyaan terbaik dari peserta yang diserahkan oleh Ari Setyawan selaku Direktur Kepatuhan dan Risiko dari Bank Jateng.
Baca Juga: Pertamina Dukung Pengembangan UMKM di DPSP Danau Toba