Lebih lanjut Menhub juga menyatakan terbuka atas berbagai saran dan masukan dari para komunitas seperti: komunitas pecinta kereta api, penyandang disabilitas, dan komunitas lainnya, dalam upaya melakukan peningkatan pelayanan angkutan massal seperti KRL.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dalam rangka mengurangi kemacetan, pemerintah berupaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dengan meningkatkan pelayanan angkutan massal.
Menteri Erick menjelaskan, pembangunan suatu kawasan permukiman di perkotaan seharusnya dekat dengan fasilitas pelayanan publik seperti angkutan massal KRL agar semakin mudah diakses.
“Saat ini kami sudah bangun empat titik TOD. Kami terus bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak swasta untuk meningkatkan fasilitas angkutan massal secara menyeluruh,” katanya.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah melakukan penataan Stasiun Pondok Ranji karena fungsinya sangat strategis bagi masyarakat Tangsel dan sekitarnya
“Penataan stasiun ini akan sangat mendukung kelancaran pergerakan masyarakat Tangsel yang mayoritasnya melakukan aktivitas sehari-hari menuju ke Jakarta,” ucapnya.
Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian terus mendorong konsep TOD menjadi orientasi pembangunan dan pengembangan stasiun-stasiun, untuk memangkas jarak dan perpindahan warga sekitar stasiun dalam mengakses transportasi publik.
Selain itu, integrasi dengan moda transportasi lain juga terus dikembangkan agar masyarakat semakin mudah mengakses simpul-simpul transportasi seperti stasiun.
Kemenhub membuka ruang sinergi dan kolaborasi dengan masyarakat dan badan-badan usaha swasta untuk berpartisipasi dalam upaya bersama meningkatkan pelayanan angkutan massal.
Baca Juga: Link Pengumuman Hasil TKD dan Core BUMN 2022, Jangan Lupa Berdoa!
Peningkatan aksesibilitas dan penataan yang dilakukan di Stasiun Pondok Ranji diantaranya yakni: pembangunan gedung baru stasiun, peningkatan pelayanan, peningkatan keselamatan, peningkatan kapasitas park and ride; dan peningkatan aksesibilitas stasiun melalui penyediaan angkutan feeder berupa bus pengumpan.
Turut hadir dalam kegiatan, Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Siradj, Direktur Utama PT Jaya Real Property Trisna Muliadi, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, dan sejumlah pejabat terkait.