Mengutip dari rilis BRIN inovasi yang dilakukan pada SDKI 2022 yakni penggunaan Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI) menggantikan Paper-Assisted Personal Interviewing (PAPI) yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan survei; keterlibatan rekan rekan mahasiswa dan akademisi lainnya dari perguruan tinggi pada 34 provinsi untuk menjadi petugas pewawancara.
Selain itu juga akan melibatkan periset BRIN sebagai koordinator lapangan dan tim analisis untuk menemukenali kondisi demografi dan kesehatan di masyarakat dan menghasilkan analisis yang mendalam dan komprehensif
Kepala BKKBN menjelaskan, pihaknya menunggu hasil survei ini, karena selama pandemi pelayanan kontrasepsi telah mengalami kendala yakni prevalensi pemakaian kontrasepsi modern atau Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) yang semula angkanya 57,8% sebelum pandemi menjadi stagnan dan sedikit mengalami penurunan.
Kemudian angka unmet need (kebutuhan KB yang belum terpenuhi) diperkirakan juga meningkat selama pandemi.
Di Indonesia setahun diperkirakan ada sekitar 4,8 Ibu melahirkan, dari angka tersebut yang langsung menggunakan kontrasepsi hanya sekitar 29 persen saja.
“Padahal ibu tersebut apabila ditanya apakah ingin hamil lagi di tahun ini pasti menjawab tidak tetapi apabila ditanya apakah mau menggunakan kontrasepsi jawabannya juga tidak. Hal ini yang perlu adanya evaluasi yang nanti datanya akan diperoleh melalui SDKI.”
Baca Juga: BKKBN Kembali Raih Penghargaan Tertinggi Dunia Bidang Kependudukan 2022
BKKBN Tingkatkan Pelayanan Kontrasepsi pada Masyarakat
BKKBN menurut Dokter Hasto telah melakukan gerakan pelayanan langsung pada masyarakat. Alat obat kontrasepsi (Alokon) yang sebelumnya hanya bisa diakses oleh fasilitas kesehatan tingkat puskesmas atau klinik pratama, saat ini sudah bisa diakses oleh bidan praktek swasta.
“Selain itu menambah jenis pelayanan kontrasepsi, seperti progesterone only pil untuk pasca persalinan dan ibu menyusui, kemudian juga suntik satu cc yang sebelumnya tiga cc, juga implant atau susuk satu batang” jelas Hasto
BKKBN juga melakukan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang telah diluncurkan kepala BKKBN di Surabaya, Rabu (15/06) lalu.
Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor digelar di berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Pratama, Praktik Dokter, Praktik Mandiri Bidan, dan pelayanan bergerak KB dengan menggunakan Mobil Unit Pelayanan KB di setiap Kabupaten/Kota.
Kemudian terkait Indeks Pembangunan Keluarga (ibangga) yang telah dibuat BKKBN yakni keluarga yang berkualitas adalah keluarga tenteram, mandiri dan bahagia.
Kepala BKKBN berharap indikator-indikator ibangga nantinya bisa tercermin dari hasil SDKI 2022 ini.