Sonora.ID - Apakah Kamu perempuan dengan pinggul besar? Jika iya, berarti Kamu termasuk perempuan yang beruntung.
Layaknya Beyonce atau Jennifer Lopez, memiliki pinggul besar atau ramping di bagian tubuh atas tapi besar di bagian pinggul, bokong, dan paha sangatlah beruntung.
Kondisi tubuh itu dikatakan beruntung daripada bentuk tubuh perempuan dengan perut yang buncit.
Dikutip dari Gridhealth.id, sebuah penelitian dari University of Tübingen, Jerman, menyatakan bahwa orang dengan berat badan ideal, tetapi dengan kelebihan lemak di tubuh bagian bawah lebih jarang terkena serangan jantung, stroke, dan diabetes.
Baca Juga: Benar Engga Sih? Orang yang Bekas Tempat Duduknya Panas Pertanda Bakal Punya Banyak Anak
Berdasarkan penelitian tersebut, ada satu dari lima orang dengan berat badan normal, tapi "tidak sehat secara metabolik", memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut daripada mereka yang kelebihan berat badan.
Akan tetapi, dalam penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki bentuk tubuh buah pir tidak termasuk ke dalam kelompok-kelompok tersebut.
Lantaran, pinggul, bokong, dan paha ternyata merupakan tempat aman untuk menyimpan lemak di tubuh.
Penelitian ini menunjukkan bahwa lemak mungkin tidak akan "menetap" seumur hidup di pinggul, melainkan hanya beberapa bulan.
Dengan demikian, lemak di pinggul atau paha lebih baik daripada lemak di bagian perut.
Pasalnya, lemak di pinggul tidak akan terangkut ke jantung dan hati. Bila begitu, maka bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan risiko penyakit lebih besar di kemudian hari.
“Lebih baik bagi orang-orang dengan berat badan normal memiliki bentuk tubuh berbentuk buah pir daripada berbentuk apel, sehingga berat badan ‘"terfokus" di bagian bawah tubuh mereka, bukan bagian tengah atau perut.
Menurut penulis utama Dr. Norbert Stefan penelitian dari Universitas Tübingen, “Pinggul dan paha menawarkan penyimpanan yang aman untuk lemak, menghentikannya masuk ke dalam darah dan mencapai organ tubuh”.
Baca Juga: Cek Fakta! Benarkah Pemotor yang Menggunakan Sandal Jepit Dapat Sanksi Tilang?
Tentang penelitian dari Universitas Tübingen yang dijalankan oleh Dr. Norbert Stefan
Penelitian dari Universitas Tübingen yang dijalankan oleh Dr. Norbert Stefan dilakukan kepada 981 orang dengan risiko tinggi diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Hasilnya, perempuan dengan pinggul dan paha lebih kecil justru memiliki risiko lebih besar.
Hasil tersebut diperoleh melalui pemetaan MRI mengenai distribusi lemak di sekitar tubuh dan pemeriksaan kebugaran.
Dr Stefan mengungkapkan, lemak di pinggul dan paha sebagian besar berbeda dengan lemak di peru yang disebut lemak visceral.
Umumnya, orang dengan bentuk tubuh buah pir memiliki lemak di area bagian bawah yang bekerja seperti spons dengan lemak yang tersimpan dalam sel lemak yang tidak dapat membahayakan nyawa.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism ini menunjukkan bahwa pinggul dan kaki yang besar akan menguntungkan bagi sebagian perempuan bertubuh langsing yang mengalami diabetes atau masalah jantung.
Lantas, bentuk tubuh yang seperti buah pir lebih baik pada orang-orang yang langsing, namun tidak banyak bermanfaat untuk yang mengalami kelebihan berat badan.
Sebab, tingkat lemak di organ dalam mereka yang mungkin sudah terlalu tinggi untuk memberikan perlindungan ekstra.
Baca Juga: Cek Fakta! Tubuh Eril Ditemukan Mengapung Oleh Warga Lokal Swiss di Pinggir Sungai Aare?