“Tujuan dari headache diary ini, kita mencatat hal-hal yang menyebabkan serangan nyeri kepala itu. Karena tujuannya kan terbebas dari nyeri kepala harian dan lebih produktif,” sambung dr. Sheila.
Ketika sakit kepala tidak diketahui penyebab pastinya, maka solusi untuk sakit tersebut pun akan sulit untuk ditemukan, maka ini adalah fungsi dari headache diary, memudahkan diagnosa dan mencari penyebab dari sakit kepala untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.
Tidur cukup
“Disarankan untuk tidur dan istirahat cukup. Untuk lansia dan orang dewasa itu 7-9 jam per hari,” jelasnya.
Tidur cukup yang dimaksud adalah tidak kurang dan tidak lebih, karena kekurangan dan kelebihan bisa menyebabkan nyeri kepala yang sama.
Jadwal makan
“Eating schedule, coba perhatikan, misalnya makan jam 7, lalu baru makan lagi jam 3, itu telat makan. Sedangkan pasien migrain itu akan sensitif ketika perutnya telat di isi,” sambung dr. Sheila menegaskan.
Sehingga jadwal makan menjadi hal yang juga penting untuk diperhatikan.
Baca Juga: Kaget Baru Tahu Sekarang! Ternyata Ramuan Pandan Bisa Atasi Insomnia dan Hilangkan Sakit Kepala
Olahraga rutin
“Ada gerak, jangan cuma duduk doang berjam-jam, low calorie output. Nah, itu enggak bagus, harus ada pergerakannya, harus ada olahraganya sesuai dengan kondisi medis,” paparnya.
Tidak boleh sembarangan, niat sehat bisa jadi justru berakhir penyakit jika olahraga tidak sesuai dengan kondisi tubuh.
Cukup minum
“Kalau kita dehidrasi, kurang minum, karena kita biasanya fokus pada pekerjaan. Nah, kekurangan cairan atau dehidrasi ini bisa mencetuskan nyeri kepala migrain atau tension headache,” sambungnya.
Kemudian pihaknya juga menegaskan bahwa salah satu penyebab sakit kepala karena faktor psikis adalah pengelolaan stres yang kurang baik, sehingga potensi untuk sakit kepala menjadi lebih tinggi karena adanya tekanan stres tersebut.
Baca Juga: 93% Lebih Ampuh dari Koyo Cabe, Nyeri dan Pegal Hilang dengan Rebusan Terong!