Naiknya harga bahan pokok tersebut dikeluhkan pedagang. Misalnya Saniah, pedagang bawang di Pasar Antasari mengatakan, sejak Idul Fitri harga bawang merah sudah Rp35 hingga Rp40 ribu dan hingga jelang Idul Adha harganya terus naik.
"Bulan lalu masih Rp45 ribu sekilonya itu harga paling tinggi. Tapi, makin kesini harganya terus naik, hingga hari ini jadi Rp 60 ribu," tuturnya.
Ia terpaksa menjual harga segitu, lantaran mendapat harga dari agen di Pasar Harum Manis sudah Rp 50 ribu per kilogram.
Rata-rata Ia membeli satu karung isi 20 kilogram atau 40 kilogram. Sebelum dijual dibersihkan dulu dari serabut kemudian dipisahkan ukuran bawang yang besar dan kecil.
“Jadi, pasti ada susutnya. Makanya harga di eceran akan naik sedikit," sergahnya.
Masnah juga menuturkan hal yang sama, kenaikan ini disebabkan stok bawang merah yang kosong di pasaran. Ditambah permintaan yang cukup tinggi di masyarakat.
"Informasi dari agen pasokan dari daerah penghasil, seperti Bima atau Brebes belum masuk, sehingga harganya tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Pastikan Jadwal Mediasi Batuah, Pemko Banjarmasin Datangi Komnas HAM