Banjarmasin, Sonora.ID - Sejak sepekan terakhir, harga bawang merah di Banjarmasin melambung tinggi.
Dari normalnya sebesar Rp48 ribu per kilogram, harga bawang merah di pasaran sekarang tembus hingga Rp65 ribu per kilogram.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan di lapangan. Baik di pasar tradisional atau pasar induk terjadi kenaikan hingga Rp17 ribu per kilogram," ucap Rakhman Nurrahim, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Banjarmasin, kepada Smart FM.
Ia membeberkan, penyebab kenaikan harga bawang merah ini akibat terjadinya gagal panen di daerah penghasil.
Seperti di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pengaruh cuaca di daerah penghasil lalu membuat gagal panen. Jadinya distribusi ke Banjarmasin juga berkurang," ungkapnya.
"Walau harga mahal ketersediaan bawang merah di Banjarmasin tetap mencukupi," sambungnya lagi.
Ia pun lantas memprediksi, bahwa kenaikan harga bawang merah ini masih akan terjadi hingga Hari Raya Idul Adha nanti. Yakni diatas harga normalnya Rp48 ribu per kilogram.
Baca Juga: Parah! Enam Ruangan Puskesmas 9 Nopember Diobrak-Abrik Maling
"Pandai-pandai kita menyiasati. Kalau tidak ingin perlu banyak bawang merah dibakar saja. Kalau di sop pasti memerlukan banyak bawang," tutupnya sembari tertawa.
Naiknya harga bahan pokok tersebut dikeluhkan pedagang. Misalnya Saniah, pedagang bawang di Pasar Antasari mengatakan, sejak Idul Fitri harga bawang merah sudah Rp35 hingga Rp40 ribu dan hingga jelang Idul Adha harganya terus naik.
"Bulan lalu masih Rp45 ribu sekilonya itu harga paling tinggi. Tapi, makin kesini harganya terus naik, hingga hari ini jadi Rp 60 ribu," tuturnya.
Ia terpaksa menjual harga segitu, lantaran mendapat harga dari agen di Pasar Harum Manis sudah Rp 50 ribu per kilogram.
Rata-rata Ia membeli satu karung isi 20 kilogram atau 40 kilogram. Sebelum dijual dibersihkan dulu dari serabut kemudian dipisahkan ukuran bawang yang besar dan kecil.
“Jadi, pasti ada susutnya. Makanya harga di eceran akan naik sedikit," sergahnya.
Masnah juga menuturkan hal yang sama, kenaikan ini disebabkan stok bawang merah yang kosong di pasaran. Ditambah permintaan yang cukup tinggi di masyarakat.
"Informasi dari agen pasokan dari daerah penghasil, seperti Bima atau Brebes belum masuk, sehingga harganya tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Pastikan Jadwal Mediasi Batuah, Pemko Banjarmasin Datangi Komnas HAM