Palembang, Sonora.ID – Tahukah anda bahwa peran suami ternyata juga diperlukan dalam mempersiapkan kehamilan seorang istri.
Sebab, fakta penelitian menunjukkan bahwa 40 hingga 50 persen infertilitas berasal dari sperma.
Oleh karena itu, jumlah dan kualitas sperma tidak boleh luput dari perhatian guna meningkatkan peluang kehamilan istri.
Mengubah gaya hidup pun menjadi sebuah cara meningkatkan jumlah sperma dan kualitasnya
Seperti apa gaya hidupnya? Dilansir dari Kompas.com, berikut pemaparan selengkapnya seperti dilansir Greatist, Selasa (21/6/2022).
1. Rutin berolahraga
David Samadi, MD, Direktur Kesehatan Pria dan Onkologi Urologi di Rumah Sakit St. Francis Roslyn, New York mengatakan, pria yang rajin olahraga memiliki kadar testosteron yang lebih baik.
"Pria yang berolahraga setidaknya tiga kali dalam seminggu selama satu jam memiliki jumlah sperma yang lebih baik daripada yang tidak," katanya.
Meski begitu, manfaat olahraga dalam meningkatkan jumlah sperma tidak akan efektif ketika olahraga itu dilakukan secara berlebihan.
"Terlalu banyak olahraga sebenarnya dapat menurunkan kadar testosteron. Semua ini tentang keseimbangan," jelasnya.
2. Hindari stres
Stres tak cuma berdampak pada gairah seks, tapi juga berpengaruh pada tingkat hormon kortisol yang berdampak pada penurunan kadar testosteron.
Seperti kita tahu, mungkin kita kesulitan mengontrol diri agar tidak stres.
Untuk itu, diperlukan sejumlah aktivitas lain yang bisa mengelola tingkat stres, seperti meditasi atau olahraga lain yang bikin kita happy.
3. Perbaiki kualitas tidur
Memperbaiki kualitas tidur secara langsung dapat memperbaiki pula kualitas sperma pada pria.
Setiap kita tidur malam di waktu yang cukup, sel-sel di dalam tubuh dapat meregenerasi fungsinya menjadi lebih baik.
Sehingga tidur setiap 7 hingga 8 jam setiap malam (tergantung usia) amat direkomendasikan para dokter kandungan.
Baca Juga: Ejakulasi Dini Bikin Minder, Atasi dengan Rempah Khas Dapur Ini agar Urusan Ranjang Bisa Tahan Lama
4. Hindari kebiasaan merokok
Merokok dapat menurunkan kualitas sperma dan mengganggu proses pembuahan pada program fertilisasi in vitro (IVF).
Kandungan zat kimia berbahaya pada asap rokok juga berkontribusi dalam menyebabkan disfungsi ereksi.
Maka dari itu, jalan satu-satunya demi mempercepat peluang kehamilan sang istri adalah mengurangi kebiasaan merokok bahkan disarankan untuk berhenti total.
Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Berhenti Merokok dan Selamatkan Bumi
5. Kurangi minuman beralkohol
Terlalu banyak minuman keras juga berdampak buruk bagi performa pria di atas ranjang dan juga kinerja spermanya dalam proses pembuahan.
Fakta penelitian menyebutkan, pria peminum berat memiliki kadar testosteron yang lebih buruk daripada yang tidak.
Pada dasarnya mirip seperti kebiasaan merokok. Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol setidaknya perlu dikurangi dan perbanyak minum air putih jika menginginkan pembuahan lebih cepat terwujud.
6. Pakai celana dalam longgar
Celana dalam brief (segitiga) yang ketat di selangkangan bisa membuat skrotum hangat. Suhu skrotum yang hangat itu dapat membatasi produksi sperma.
Sebuah riset yang dilakukan pada 2018 menunjukkan bahwa pengguna celana dalam jenis boxer memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi daripada mereka yang memakai celana dalam brief.
7. Pola makan kaya nutrisi
Gaya hidup yang paling berpengaruh dalam menentukan kualitas sperma adalah soal asupan makanan yang kaya nutrisi.
Sebut saja vitamin C, vitamin D, folat, seng, dan antioksidan baik untuk memperbaiki kualitas sperma.
Kandungan gizi yang baik untuk sperma itu bisa didapatkan dari aneka jenis buah , sayuran hingga kacang dan biji-bijian.
Jika dalam pola makan sehari-hari dirasa cukup sulit untuk memenuhi asupan gizi tersebut, mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen tambahan bisa membantu.
8. Menurunkan berat badan
Tumpukan lemak di tubuh bisa berpengaruh pada kadar testosteron hingga menurunkan gairah seksual.
Bagi para suami yang tengah menjalani program kehamilan, coba tinjau lagi berat badan yang dimiliki.
Ketika body mass index (BMI) melebihi angka 30 alias masuk ke skala obesitas, maka peluang kehamilan akibat kualitas sperma yang buruk bisa berkurang secara signifikan.
Coba sesuaikan lagi pola makan serta aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari demi menurunkan berat badan agar kualitas sperma kembali membaik.
9. Konsultasikan ke dokter
Sejumlah penyakit tertentu bisa berdampak pada pengurangan kualitas sperma. Misalnya gondok, diabetes, cystic fibrosis, penyakit kelamin hingga penggunaan obat-obatan tertentu.
Jika khawatir dengan kualitas sperma, maka konsultasikan setiap masalah ke dokter yang tepat.
Dokter terkait setidaknya dapat memberikan sejumlah masukan penting untuk mengatasi dan menangani masalah kualitas sperma yang memburuk dari waktu ke waktu.