Untuk menyaksikan fenomena planet sejajar tidak memerlukan alat bantu khusus.
Anda dapat melihatnya dengan mata telanjang.
Adapun untuk mengamati Uranus diperlukan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm.
“Kecermelangan Uranus hanya mencapai +5,9, nah ini kalau kondisi langit yang cukup redup tanpa polusi cahaya sebenarnya dapat kelihatan. Di wilayah perkotaan, batas kecerlangan +4,7 butuh alat bantu teleskop, teleskopnya kecil, berukuran 10 cm,” pungkas Andi.
Sebelumnya, pada 4-19 Juni 2022 juga telah berlangsung konfigurasi lima planet sejajar secara bersamaan. Kelima planet tersebut antara lain Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Fenomena lima planet sejajar tersebut akan kembali terjadi pada 28-30 Juni 2022. Namun tidak hanya lima planet saja yang terlibat, ada Uranus yang juga akan muncul.
“Sehingga sebenarnya ini bukan lagi konjungsi kuintet melainan konjungsi sekter. Ada 6 planet yang berjajar, Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Kalau ditambah dengan Bulan pada 20-27 Juni, itu jadinya konjungsi septet,” papar Andi.
Konfigurasi rangkap tujuh terdiri dari Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Bulan, dan Saturnus bisa disaksikan dengan arah dan waktu pengamatan yang sama.
Baca Juga: Indonesia Dilanda Suhu Panas Secara Tiba-Tiba, Apa Penyebab Sebenarnya? Ini Kata BRIN!
Fenomena Langka 18-19 Tahun Sekali
Menyaksikan fenomena planet sejajar pada 24 Juni 2022 mendatang jangan sampai dilewatkan.
Hal ini karena fenomena tersebut langka dan hanya terjadi setiap 18-19 tahun sekali.
Kemungkinan fenomena serupa baru akan terjadi pada tahun 2041.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Fenomena Planet Sejajar 24 Juni, Ini Jam dan Cara Menyaksikannya