Sonora.ID - Kondisi air kencing atau urin berbusa sebenarnya adalah hal yang normal, karena kecepatan buang air kecil dan faktor lain dapat memengaruhi hal ini.
Namun, Anda harus segera menemui dokter bisa air kencing terus-menerus berusa.
Hal ini bisa menjadi tanda protein dalam urin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Bila jumlah protein terus meningkat, maka bisa jadi Anda memiliki masalah yang serius di ginjal, demikian seperti yang dilansir dari Mayo Clinic.
Baca Juga: Menjijikan dan Tidak Masuk Akal! Ternyata Urin Bisa untuk Obat Kumur, Kok Bisa?
Gejala air kencing berbusa
Gejala air kencing berbusa bisa diwaspadai mulai dari:
Pertama, pembengkakan di tangan, kaki, wajah, dan perut Anda, yang bisa menjadi tanda penumpukan cairan dari ginjal yang rusak.
Kedua, kelelahan; Ketiga, kehilangan nafsu makan; Keempat, mual; Kelima, muntah.
Keenam, susah tidur; Ketujuh perubahan jumlah urin yang Anda hasilkan; Kedelapan air kencing keruh.
Kesembilan, air kencing berwarna lebih gelap.
Jika Anda seorang pria, orgasme kering atau melepaskan sedikit atau tidak ada air mani selama orgasme.
Jika Anda seorang pria, infertilitas atau mengalami kesulitan mendapatkan pasangan wanita hamil.
Baca Juga: AWAS! Jangan Sepelekan Jika Air Kecingmu Berbusa, Bisa Jadi Tanda Terkena Penyakit Mengerikan Ini
Apa saja faktor risikonya?
Dikutip dari Healthline, Anda mungkin lebih berpotensi memiliki air kencing berbusa jika kandung kemih penuh, yang dapat membuat aliran urin Anda lebih kuat dan lebih cepat.
Urin juga bisa berbusa jika lebih pekat. Hal ini bisa terjadi karena dehidrasi atau kehamilan.
Protein dalam urin juga dapat menyebabkan busa dan biasanya karena penyakit ginjal. Anda lebih mungkin terkena penyakit ginjal jika Anda memiliki:
Penyebab ejakulasi retrograde meliputi:
Hubungi dokter Anda jika menderita penyakit ginjal atau ejakulasi retrograde, atau jika air kencing Anda terus terlihat berbusa.
Dokter Anda kemungkinan akan mengambil sampel urin untuk menguji kadar protein dalam urin.
Satu tes urin, yang dilakukan selama 24 jam, membandingkan kadar albumin dengan kadar kreatinin, yang merupakan zat yang diproduksi saat otot rusak.
Baca Juga: Kenali Dampak Buruk Bagi Kesehatan Jika Sering Menahan Buang Air Kecil