Sonora.ID – Beberapa hari yang lalu kualitas udara di Jakarta disebut-sebut menjadi yang terburuk di dunia dan tentunya hal itu menjadi ancaman kesehatan bagi manusia yang beraktivitas di dalamnya.
Pada 21 Juni lalu pukul 08.15 WIB, polusi udara di Jakarta memiliki indeks kualitas udara yang mencapai angka 159 dan menandakan kondisi yang tidak sehat.
Lantas, bagaimana cara mendeteksi udara yang tercemar atau tidak? Kamu bisa menggunakan beberapa aplikasi di ponsel kamu dengan fitur utama untuk mengecek kualitas udara.
Salah satunya menggunakan AirVisual yang dikembangkan oleh IQAir.
Baca Juga: Waspada Polusi Udara, Begini Tips Jaga Kesehatan Pernapasan Kalau Mau Panjang Umur!
Melalui aplikasi tersebut, pengguna bisa mendapatkan informasi kualitas udara hari ini atau terbaru di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Informasi kualitas udara akan ditampilkan dalam enam tingkatan berdasar AQI (Air Quality Index).
AQI adalah sistem pengukuran kandungan polutan (bahan yang menyebabkan polusi) di udara pada sebuah wilayah.
Setidaknya ada enam polutan berbahaya yang dihitung jumlahnya untuk menentukan kualitas udara.
Adapun enam polutan tersebut meliputi PM2.5, PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan gas ozon. Dari perhitungan polutan tersebut, menghasilkan skor dari skala 0-500 sebagai standar penilaian kualitas udara.
Skor itu bisa langsung dilihat pada aplikasi AirVisual. Apabila ingin memakainya, pengguna bisa mengunduh dulu aplikasi cek kualitas udara itu di HP via Google Play Store (Android) atau App Store (iOS).
Cara cek kualitas udara pakai aplikasi AirVisual
Semakin tinggi skor yang diperoleh maka kualitas udaranya diindikasi semakin buruk.
Baca Juga: SELAMAT! DKI Jakarta Juara Kualitas Udara Paling Buruk di Dunia
Skor 0-50 (Bagus)
Skor ini mengindikasikan kualitas udara dalam kondisi yang bagus dan hanya menimbulkan sedikit atau tidak ada risiko kesehatan.
Skor 51-100 (Sedang)
Skor ini berarti kualitas udara masih dapat diterima, namun bisa menimbulkan sedikit risiko kesehatan.
Skor 101-150 (Tidak sehat untuk kelompok sensitif)
Dalam skor ini, kualitas udara diindikasikan dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan iritasi bagi masyarakat umum yang sensitif.
Skor 151-200 (Tidak sehat)
Kualitas udara dalam skor ini bisa menimbulkan efek samping dan gangguan pada organ vital (jantung dan paru) di kalangan masyarakat umum.
Skor 201-300 (Sangat Tidak Sehat)
Skor ini mengindikasikan kualitas udara yang sangat tidak sehat dan bisa menimbulkan penurunan daya tahan tubuh bagi kelompok masyarakat sensitif.
Skor 301 ke atas (Berbahaya)
Skor ini mengindikasikan kualitas udara yang berbahaya. Kondisi ini bisa menimbulkan efek buruk bagi kesehatan yang dapat memicu penyakit lain, serta masyarakat umum dapat berisiko tinggi mengalami iritasi parah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Cek Kualitas Udara Hari Ini di HP via Aplikasi AirVisual"