Tetapi, laporan tersebut menujukkan bahwa persentase seseorang terkena herpes zooster sehabis vaksin Covid-19 sangat kecil.
Bahkan, para ahli medis pun masih meneliti korelasi antara vaksin Covid-19 dengan herpes zooster.
Pasalnya, dr. Santi menjelaskan bahwa bisa saja seseorang memang sudah mempunyai bibit virus varicella-zooster bahkan sebelum divaksin.
Sehingga, ketika orang tersebut mendapatkan vaksin Covid-19, virus penyebab herpes zooster pun bereaksi dengan cairan kimia tersebut.
"Bisa saja orang itu mengalami penyakit di saat dia divaksin. Pada kasus ini, faktanya, memang benar ada yang terkena herpes zooster setelah vaksin Covid-19," ucap sang dokter.
Baca Juga: Kenali 4 Ciri Fisik Penderita Hipertiroid, Dokter: Biasanya Kurus!
Meskipun begitu, masyarakat Indonesia tidak perlu merasa khawatir dengan vaksin Covid-19 sebab penelitian terkait cairan kimia tersebut dengan herpes zooster masih diteliti.
Tidak selamanya, sebuah kasus A disebabkan oleh penyebab B karena bisa saja seseorang memang sudah memiliki bakat untuk terjangkit suatu penyakit.
"Kasarnya, apes aja. Enggak divaksin aja, dia bisa kena (herpes zooster) itu," tegas dr. Santi.
Oleh sebab itu, jangan langsung mengasumsikan vaksin Covid-19 dengan herpes zooster karena belum ada hasil penelitian yang pasti.
Lagipula, persentase seseorang terkena herpes zooster setelah vaksin Covid-19 pun tidak memiliki angka risiko yang besar, sehingga masih jauh dari kata berbahaya.