Sonora.ID - Belum lama ini, herpes zooster menjadi salah satu penyakit yang kerap diperbincangkan di masyarakat Indonesia.
Ini disebabkan oleh ramainya kasus Ramsay Hunt Syndrome yang dialami oleh penyanyi dunia terkenal, yaitu Justin Bieber.
Dikutip dari Mayo Clinic, herpes zooster ini menjadi penyebab seseorang terkena Ramsay Hunt Syndrome yang membuat sebagian otot wajah lumpuh.
Herpes zooster ini tidak semerta-merta menyerang seseorang karena jenis penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zooster yang menyebabkan cacar air dan menular.
Sehingga, ada sebagian yang terkena herpes zooster akibat kontak fisik dengan seseorang yang sedang mengidap cacar air.
Baca Juga: 4 Cara Cegah Herpes Zoster alias Cacar Ular, Dokter: Jangan Kena Cacar Air!
Namun, kini ada isu beredar bahwa vaksin Covid-19 menjadi penyebab herpes zooster di lingkungan masyarakat.
Menanggapi hal ini, dr. Santi melalui program Health Corner di Sonora FM berusaha menjelaskan sedetail mungkin hubungan antara vaksin Covid-19 dengan herpes zooster.
Dari hasil pemaparan dr. Santi, memang benar adanya bahwa vaksin Covid-19 jadi penyebab herpes zooster. Hal ini disampaikannya berdasarkan laporan dari para ahli medis.
"Ada laporan bahwa beberapa orang habis divaksin Covid-19, kemudian mereka mengalami herpes zooster," ujar dr. Santi.
Tetapi, laporan tersebut menujukkan bahwa persentase seseorang terkena herpes zooster sehabis vaksin Covid-19 sangat kecil.
Bahkan, para ahli medis pun masih meneliti korelasi antara vaksin Covid-19 dengan herpes zooster.
Pasalnya, dr. Santi menjelaskan bahwa bisa saja seseorang memang sudah mempunyai bibit virus varicella-zooster bahkan sebelum divaksin.
Sehingga, ketika orang tersebut mendapatkan vaksin Covid-19, virus penyebab herpes zooster pun bereaksi dengan cairan kimia tersebut.
"Bisa saja orang itu mengalami penyakit di saat dia divaksin. Pada kasus ini, faktanya, memang benar ada yang terkena herpes zooster setelah vaksin Covid-19," ucap sang dokter.
Baca Juga: Kenali 4 Ciri Fisik Penderita Hipertiroid, Dokter: Biasanya Kurus!
Meskipun begitu, masyarakat Indonesia tidak perlu merasa khawatir dengan vaksin Covid-19 sebab penelitian terkait cairan kimia tersebut dengan herpes zooster masih diteliti.
Tidak selamanya, sebuah kasus A disebabkan oleh penyebab B karena bisa saja seseorang memang sudah memiliki bakat untuk terjangkit suatu penyakit.
"Kasarnya, apes aja. Enggak divaksin aja, dia bisa kena (herpes zooster) itu," tegas dr. Santi.
Oleh sebab itu, jangan langsung mengasumsikan vaksin Covid-19 dengan herpes zooster karena belum ada hasil penelitian yang pasti.
Lagipula, persentase seseorang terkena herpes zooster setelah vaksin Covid-19 pun tidak memiliki angka risiko yang besar, sehingga masih jauh dari kata berbahaya.