Banjarmasin, Sonora.ID – Saat bersandar di Pelabuhan ikan Banjar Raya, Banjarmasin, para Anak Buah Kapal (ABK) kini bisa beristirahat dengan tenang, tanpa terganggu oleh suara mesin generator set (Genset) yang menjadi sumber utama system kelistrikan kapal.
Wajar saja, jika ingin menghidupkan kipas angin di siang hari, para nelayan yang baru datang melaut, harus menghidupkan genset dengan suara yang sangat mengganggu telinga.
Kini, suara bising dari genset itu sudah bisa diatasi dengan adanya sumber listrik lain di area Pelabuhan ikan Banjar Raya yang disediakan PLN.
Adalah Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) Docking Charging Station Kapal yang dibangun PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalselteng di Pelabuhan Ikan Banjar Raya yang menjadi solusinya.
“Sekarang Alhamdulillah ABK kami sudah bisa beristirahat dengan tenang tanpa terganggu suara genset lagi,” ujar Sekretaris Persatuan Agen Penjual Ikan, Pelabuhan Ikan di Banjar Raya, Priyadi Jaya kepada sejumlah wartawan saat peresmian ALMA Docking Charging Station Kapal belum lama tadi.
Menurut Jaya, mewakili nelayan, ia mengaku bersyukur atas fasilitas yang disediakan PLN dan berterima kasih dengan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang penggagas pembangunan fasilitas tersebut.
“Terima kasih PLN, terima kasih juga kepada Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel),” apresiasinya.
Dijelaskan Jaya, jika menggunakan genset berbahan bakar solar, operasional kelistrikan kapal rata-rata menghabiskan dana sebesar Rp 80 ribu per malam.
Sedangkan penggunaan ALMA yang memakai token ini, pihaknya menurut Jaya hanya memerlukan anggaran sebesar Rp30 ribu per malam.
Baca Juga: Dukung Pengembangan UMKM, Kanwil DJP Kalselteng Gelar Friday Market
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Syaiful Azhari saat peresmian ALMA Docking Charging Station Kapal mengatakan, keberadaan ALMA ini sangat membantu memenuhi kebutuhan nelayan akan energi listrik di Pelabuhan Perikanan.
Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang merealisasikan gagasan pembangunan ALMA yang pertama di Kalimantan Selatan ini.
“Kehadiran ALMA Docking Station ini wujud sinergitas nyata Perintah Provinsi dengan PLN,” ujarnya.
Apresiasi patut diberikan ujarnya, karena ALMA Docking Station juga merupakan bentuk dukungan terhadap Program Borneo Green Environment.
Selain itu, keberadaan 2 box ALMA yang masing-masing berkapasitas 3 x 5500 VA dan 2 x 5500 VA ini akan mendukung pelaku usaha atau nelayan yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Kota Banjarmasin.
Sementara itu, GM PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalselteng, Tonny Bellamy juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Kalsel.
ALMA ini ujarnya, bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine yang bertujuan menjawab kebutuhan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, coldstorage serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Implementasi ALMA menjadi inovasi PLN yang merupakan wujud dari transformasi pilar Customer Focus dan Innovative guna meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal,” jelas dia.
Dengan total daya terpasang sebesar 27.500 VA, diharapkan ALMA dapat memenuhi kebutuhan para pelaku usaha di pelabuhan maupun dermaga untuk mengakses layanan listrik.
Baca Juga: Usai Bersandar di Makassar, Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Lanjutkan Perjalanan
Fasilitas ini lanjutnya, sekaligus menggantikan genset yang berbahan bakar fosil, karena masa depan menuntut penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Energi yang bersifat fosil lambat laun akan tersisih, digantikan energi hijau yang efisien dan ramah lingkungan.
“Kelebihan lain penggunaan ALMA diantaranya tidak bising, aliran listrik lebih stabil, lebih efisien kurang lebih 30 persen jika dibandingkan menggunakan genset berbahan bakar solar,” pungkasnya.