Sonora.ID - Tukul Riyanto atau yang lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana sempat menderita gejala pendarahan otak.
Hal itu membuatnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Semua itu bermula ketika sang komedian mengalami sakit yang teramat sangat di otak.
Lantas, Tukul Arwana pun divonis mengalami stroke karena pendarahan otak di kepala oleh dokter.
Pendarahan otak adalah kondisi pendarahan antara tisu otak dan tengkorak atau dalam tisu otak itu sendiri.
Dikutip dari Cleveland Clinic, pendarahan otak bisa menyebabkan kerusakan otak dan mengancam nyawa.
Beberapa gejala termasuk sakit kepala; pening dan muntah; atau tiba-tiba kesemutan, lemah; kebas atau lumpuh di muka, lengan, atau kaki.
Ternyata, pendarahan otak yang dialami oleh Tukul Arwana disebabkan karena dirinya sering minum obat ini.
Baca Juga: Begini Kondisi Terkini dari Tukul Arwana setelah Mengalami Pendarahan Otak dan Rutin Fisioterapi!
Gejala yang dialami oleh Tukul Arwana
Tukul Arwana sudah merasakan gejala pendarahan otak sejak lama, dirinya menderita sakit kepala luar biasa.
Dr. Sardiana Salam mengungkapkan kalau pihaknya menerima Tukul Arwana pertama kali dalam kondisi hipertensi.
Mulai dari hipertensi ini, Tukul Arwana mengalami pendarahan luas di bagian otak.
"Saat kami terima pasien dalam kondisi hipertensi. Terdeteksi di IGD sekitar 200-an tensinya," ujar dokter Sardiana Salam, dikutip dari Sajian Sedap.
Dari pendarahan luas di otak itu, dokter menyimpulkan kemungkinan besar adalah suatu respons pendarahan yang spontan karena hipertensi.
Atas kondisinya itu, Tukul Arwana sampai harus dirawat dioperasi dan dirawat di RSPON.
Baca Juga: Dulu Dicomblangin, Lesti Kejora dan Rizky Billar Tak Kunjung Menjenguk, Tukul Arwana Bereaksi Ini
Tukul Arwana sering menyepelekan sakit kepala yang dideritanya
Berdasarkan keterangan dari pelawak Indonesia, Christian Barata Nugroho alias Polo Tukul Arwana sering menyepelekan gejala sakit kepala yang dideritanya.
Ketika sakit kepala menyerang, Tukul Arwana justru langsung membeli obat-obatan pereda nyeri yang dibelinya di apotek.
"Dan kita sudah sering kasih masukan atau menyarankan, 'Mas, cobalah kontrol ke dokter atau apa', 'Enggak Mas Polo, enggak apa-apa kok', katanya gitu."
"Enggak (obat-red) warungan tapi obat-obat apotek," ungkap Polo.
Sebagai informasi, hipertensi tidak bisa diatasi dengan obat pereda atau penghilang rasa sakit.
Jika pun penderita tidak merasakan gejala hipertensi lagi, bukan berarti hipertensinya sembuh.
Hipertensi hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Adapun obat hipertensi yang diresepkan dokter adalah untuk mengolah hipertensi supaya tidak menjadi tinggi.
Dalam manajemen hipertensi pun tidak melulu mengandalkan obat dokter. Tapi harus diimbangi dengan pola makan dan pola hidup.
Makan-makanan sehat bergizi sesuai kebutuhan, menghindari makanan yang bisa menimbulkan hipertensi, tidak boleh stres, tidur tidak larut malam, dan rutin olahraga yang dianjurkan.
Baca Juga: Begini Kronologi Tukul Arwana yang Mengalami Pendarahan Otak sebelum Dibawa ke RS