Banjarbaru, Sonora.ID - Dibantu pemerintah pusat dan kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak cepat mengatasi penyebarluasan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Salah satu upaya kongkrit yang dilakukan adalah dengan memberikan vaksin kepada hewan ternak yang rentan terserang PMK.
Hingga 26 Juni 2022, capaian vaksinasi PMK di Kalsel sudah mencapai 75 persen lebih.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, usai apel siaga pengendalian dan penanganan penyakit mulut dan kaki (PMK) provinsi Kalsel, di halaman kantor Setdaprov di Banjarbaru, pada Senin (27/06).
Capaian vaksinasi hampir tinggi merata di seluruh daerah terkecuali Kabupaten Tanah Laut, karena baru dimulai dalam 2 hari terakhir.
"Hampir sama tinggi di seluruh daerah terkecuali Tanah Laut," beber Suparmi.
Menurutnya, pada vaksin PMK tahap pertama ini, provinsi Kalsel mendapat alokasi 4.200 dosis dari Kementrian Pertanian.
Selain Banjarmasin, seluruh kabupaten kota di Kalsel menurut Suparmi mendapatkan jatah vaksin PMK. Dimana kabupaten Tanah Laut mendapatkan alokasi terbanyak, yaitu 900 dosis.
"Yang terbanyak di Tala (Tanah Laut), Banjarmasin tidak ada jatah karena hanya transit dan langsung potong," beber Suparmi.
Baca Juga: Belum Bisa Sosialisai di Banjarmasin, PeduliLindungi Beli Migor Curah
Sementara itu, saat menjadi pembina apel siaga pengendalian dan penanganan PMK, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menaruh harapan yang besar agar banua menjadi zona bebas PMK pada hewan ternak.
Paman Birin sapaan akrab gubernur Kalsel mengingatkan kepada pihak-pihak terkait, agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap meluasnya penyebaran wabah PMK di Kalsel, karena termasuk salah satu dari 19 provinsi yang tertular.
Di Kalsel, ada tiga kabupaten yang masuk daerah tertular yakni Hulu Sungau Utara, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Laut.
Namun saat ini sudah bisa dikendalikan, bahkan di Kabupaten HSU sudah nol kasus. Meski demikian diingatkan, agar tidak boleh lengah dan tetap waspada, siaga dan siap bergerak cepat jika terjadi kasus PMK di wilayah mana pun.
“Saya minta minta posko dan gugus tugas penanganan PMK yang dibentuk, bisa berfungsi secara maksimal. Lakukan pengawasan dan pengetatan lalu lintas hewan rentan PMK seperti sapi, kambing dan kerbau,” ujarnya.
Apalagi lanjut Paman Birin, menjelang hari raya Idul Adha, dimana permintaan hewan kurban semakin tinggi.
“Pastikan dan lindungi masyarakat kita, bahwa hewan kurban yang dibeli masyarakat bebas dari PMK. Berikan juga informasi yang jelas kepada masyarakat, bahwa hewan yang sembuh dari PMK aman untuk dikonsumsi,” pinta gubernur.
Baca Juga: Ada ALMA di Pelabuhan Ikan Banjar Raya, Nelayan Lebih Tenang Istirahat
Lebih lanjut dikatakan, dalam upaya pengendalian dan pencapaian titik nol kasus PMK di Kalsel, lakukan pengobatan dan pemberian vitamin kepada ternak yang sakit, termasuk melaksanakan vaksinasi.
“Melalui vaksinasi ini, saya minta kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan, agar bisa memenuhi jumlah dosis dan target waktu pelaksanaan vaksinasi,” sebutnya lagi.
Dihadapan peserta apel, Paman Birin juga menyampaikan rasa bangga kepada Presiden dan Menteri Pertanian yang telah mengalokasikan vaksin PMK sebanyak 4.200 dosis dan telah didistribusikan kepada 12 kabupaten se Kalsel.
“Kita berharap, target pelaksanaan vaksinasi 100 persen di tanggal 29 juni nanti, bisa tercapai. Dari laporan yang saya terima realisasi vaksinasi saat ini sudah mencapai 75,55 persen. Mudah-mudahan, dengan berbagai upaya pengendalian wabah PMK di Kalsel, tanpa kecuali upaya konsolidasi dan koordinasi melalui apel siaga ini, kita bisa mengembalikan Kalsel menjadi zona bebas PMK di Indonesia,” tutup Paman Birin.
Baca Juga: Gali Potensi dan Bangun Sportifitas Kanwil Kalsel Gelar Turnamen Futsal