Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto menyetujui rencana pembelian mobil dinas baru senilai Rp2 miliar.
Dia mengaku, tidak menuntut pengadaan dan jenis kendaraan tertentu. Pihaknya sempat menolak seiring kondisi saat itu masih sulit di tengah pandemi covid 19.
“Saya tidak tahu, kan tidak pernah tentukan merk. Kalau saya terserah. Tidak dibelikan pun tidak apa-apa, saya tidak menuntut selama ini saya pakai mobil pribadi,” ujarnya belum lama ini.
Danny menambahkan, selama ini mobil pribadi. Padahal selaku kepala daerah, sudah seharusnya menggunakan mobil dinas.
“Mestinya sekarang saya sudah pakai randis, tapi kemarin saya tolak karena orang masih susah waktu itu, uang susah, orang hidup susah. Kalau sekarang silakan,"
"Sekarang kan sudah bagus-bagus mi. Dulu kan PAD saja sulit masa mau dibeli mobil. Kalau sekarang kan sudah butuh, kebutuhan tamu bisa mobil pribadi,” sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum Pemkot Makassar, Muh Fajrin menyebut anggaran yang disiapkan hampir Rp2 miliar untuk pengadaan mobil dinas baru Wali Kota.
Baca Juga: Wali Kota Menyayangkan Program Smart Panyingkul Batal Terealisasi
Jenis mobil yang dibeli seperti Alphard atau yang setara. Namun, pengadaannya terkendala aturan.
Dimana, peraturan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari suatu produk yang akan dibeli instansi pemerintah minimal 25 persen merupakan buatan lokal.
“Ini harus kita penuhi. Sementara untuk produk kendaraan apalagi sekelas Alphard, itu kan spek (spesifikasinya) tidak ada komponen dalam negeri. Itu adalah barang impor,” katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Wali Kota Makassar terkait kendaraan Randis yang diinginkan. Selanjutnya pihaknya akan melakukan pengecekan.
“Jadi Bapak Wali Kota memilih salah satu kendaraan yang memenuhi syarat. Kita cek dulu maunya Bapak baru kita carikan,” tambahnya.
Dalam pandangannya, pengadaan Randis untuk wali kota ini cukup mendesak. Menyusul selama menjabat sebagai kepala daerah, Danny Pomanto hanya menggunakan kendaraan pribadi.
Baca Juga: Creative Festival 2022 Jadi Wadah Bangkitkan Industri Kreatif di Makassar