Sonora.ID – Bak disambar petir di siang bolong, Aktris Marshanda dikabarkan hilang saat berada di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Berita ini pun menggemparkan jagat dunia maya, sampai menjadi trending nomor satu di Twitter.
Kabar tersebut diumumkan oleh kolega Marshanda, Sheila Salsabila, melalui akun media sosial pada Senin (27/6).
Melalui sejumlah unggahan Instagram Story, Sheila mengumumkan Marshanda dilaporkan hilang sejak kemarin dan tengah dalam pencarian.
Dalam pengumuman tersebut, Sheila Salsabila juga menyebut bahwa Marshanda mengalami episode manik akibat penyakit Bipolar yang dideritanya.
Baca Juga: Tulis Surat Perpisahan, Marshanda Umumkan Idap Tumor Payudara: Gue Ikhlas Kalau Harus Mati
Mantan suami Marshanda, Ben Kasyafani akhirnya buka suara terkait kabar tersebut.
Lewat Zoom kepada media, Ben mengaku mengetahui kabar Marshanda hilang di Los Angeles melalui media sosial.
Sejauh ini Ben pun melakukan komunikasi dengan kerabat yang berada di LA untuk mengetahui kabar terbaru tentang Marshanda.
“Kita baru ngecek kerabat kita yang di LA belom tau banyak,” jelas Ben Kasyafani saat melakukan wawancara melalui zoom meeting pada Senin (27/6/2022) seperti yang dilansir dari Grid.id.
“Terakhir sempet kasih kabar kayaknya mau coba ke kedutaan info terakhir itu,” imbuhnya.
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Ben mengatakan kalau Marshanda sempat menemui putrinya, Sienna Ameerah Kasyafani.
Namun ia mengaku tak tahu lebih jauh apa yang dibicarakan keduanya.
"Ya memang kalau mau pergi, pamit seperti biasa. Karena Caca (sapaan Marshanda) kan sudah beberapa kali ke sana. Kalau mau pergi, ya enggak ketemu (Sienna) sebulan. Tapi memang Siena sama Caca ngobrol langsung, karena Siena ada device sendiri," imbuh Ben Kasyafani.
Sementara itu, Ben Kasyafani mengaku belakangan memang sempat mengkhawatirkan kondisi Marshanda.
Apalagi ia melihat, ada yang aneh dengan gaya bicara mantan istrinya itu, dalam beberapa hari terakhir.
Seperti yang disebutkan dalam berita yang diumumkan Sheila Salsabila, Marshanda tengah dalam kondisi manic atau mania, suatu kondisi umum yang kerap dialami orang dengan bipolar.
Dilansir dari Healthline, seorang yang tengah dalam kondisi manik, merasa bersemangat, impulsif, euforia, dan penuh energi.
Mereka mungkin juga merasa gelisah atau melihat pikiran seolah berpacu. Beberapa orang juga mengalami halusinasi dan gejala psikosis lainnya.
Dalam kondisi parah, fase mania bisa memicu psikosis atau hilangnya kemampuan membedakan kenyataan dan imajinasi.
Baca Juga: BREAKING! Marshanda Diduga Hilang di Los Angeles, Sempat Bahas Kematian dengan Sahabat
Selain menyebabkan gejala psikotik, episode mania juga bisa membuat penderitanya sulit tidur.
Hal ini bisa memengaruhi kesehatan fisik penderitanya. Karena itu, dibutuhkan langkah khusus untuk manajemen gejala mania agar tidak emnimbulkan dampak negatif.
Melansir dari Kompas.com Berikut cara manajemen gejala mania pada penderita bipolar.
Pertahankan pola tidur yang stabil
Usahakan agar Anda tetap pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam, dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat mengubah bahan kimia dalam tubuh Anda.
Hal ini dapat memicu perubahan suasana hati atau memperburuk gejala yang terjadi.
Pertahankan rutinitas
Tetap lakukan rutinitas harian Anda. Jika memungkinkan, buat jadwal khusus mengenai aktivitas yang akan Anda lakukan.
Misalnya, makanlah pada waktu yang teratur, dan jadikan olahraga atau aktivitas fisik lainnya sebagai bagian dari jadwal harian Anda.
Anda juga dapat berlatih meditasi atau teknik relaksasi lainnya setiap malam sebelum tidur.
Pantau suasana hati
Anda setiap hari Setelah Anda mengetahui tanda-tanda awal gejala mania, periksa suasana hati Anda setiap hari untuk melihat apakah Anda sedang menuju perubahan suasana hati.
Tuliskan gejala Anda dalam jurnal untuk mengetahui pola yang terjadi. Saat Anda melihat pola atau tanda peringatan dari perubahan suasana hati, cari pengobatan.
Baca Juga: Bestie! Ini Cara Dukung Teman yang Lagi Berjuang dengan Mental health
Lanjutkan pengobatan
Saat mengalami gejala manik, banyak penderita bipolar menghentikan pengobatan karena merasa lebih baik.
Padahal, episode manik bisa memicu gejala depresi yang oarah. Karena itu, tetap lanjutkan pengobatan atau terapi yang disarankan oleh profesional kesehatan mental.
Hindari alkohol
Banyak orang tergoda untuk menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk membantu Anda melewati episode manik.
Padahal, hal tersebut bisa memperburuk gejala. Sedikit saja alkohol yang Anda konsumsi bisa merusak suasana hati atau manfaat obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.
Baca Juga: Waduh! Marshanda Dikabarkan Hilang di Los Angeles, Terhitung Sudah Dua Hari