Sonora.ID – Seiring dengan kesuksesan single “Tak Ingin Usai,” sang penyanyi yakni Keisya Levronka tentunya juga ikut menjadi sorotan netizen Indonesia.

Namun sayangnya, tak seperti lagunya yang disukai banyak orang, Keisya justru belakangan menuai kritik pedas dari warganet lantaran kerap gagal menyanyikan nada tinggi dari lagunya sendiri.

Bukan hanya satu video, Keisya Levronka gagal nyanyikan nada tinggi lagu Tak Ingin Usai dalam beberapa penampilan live-nya.

Bahkan banyak juga yang jadi membandingkan dirinya dengan para penyanyi lain yang mengcover lagu “Tak Ingin Usai.”

Mengetahui penampilannya dikritik netizen, Keisya Levronka memberi tanggapan melalui unggahan di akun TikTok miliknya.

Baca Juga: Keisya Dibanjiri Kritikan dan Hujatan Pedas Usai Nyanyikan Lagu dengan Nada Fals, Anji Beri Pembelaan: Dia Dalam Keadaan Capek dan Kurang Prima

“Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan Keisya, ya, karena setiap manusia tak lepas dari kesalahan dan kehilafannya. Thanks for support,” kata Keisya.

Perihal itu, jebolan kontes menyanyi "Idonesian Idol" tersebut menegaskan menerima hujatan yang dialamatkan padanya dengan lapang dada

"Aku bacain komen, tapi enggak apa-apa, aku terima," tuturnya kala jumpa penggemar di fitur live TikTok.

Meski mengaku malu lantaran tidak bisa tampil sesuai harapan, Keisya Levronka enggan ambil pusing dengan kritikan hingga dituduh bukan penyanyi asli lagu "Tak Ingin Usai".

Ia justru bakal terus mencoba menyanyikan 'Tak Ingin Usai' secara live sampai tak fals lagi.

"Tetep yang penting memperbaiki, aku nggak sedih. Aku baik-baik saja," jar Keisya Levronka dalam live Instagramnya.

Oleh karena itu, Keisya Levronka mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang sudah memberinya saran.

"Terima kasih kalian yang udah memberi saran dan kritik," pungkasnya.

Menerima kritik dari seseorang mungkin bisa menjadi momen yang tidak menyenangkan dan memalukan.

Bahkan seringkali satu kritikan menjadi beban pikiran berhari-hari. Dikritik oleh seseorang sering membuat kita menjadi minder, malu, dan seolah merasa salah kepada diri sendiri.

Padahal kalau kamu bisa menyikapi kritikan dengan pikiran terbuka, alih-alih bikin minder, kritik bisa membantu kamu bangun dari keterpurukan dan motivasi untuk memperbaiki kesalahan, lho.

Nah, supaya nggak gampang baper, berikut 5 cara menerima kritik pedas dengan pikiran terbuka.

Menerima bahwa kamu tidak sempurna

Tips menyikapi kritikan yang kedua adalah kamu harus menyadari bahwa tidak ada manusia sempurna, termasuk dirimu sendiri.

Dengan begitu, kamu akan lebih mudah meresapi kritikan dari orang lain. 

Dengan menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, kamu pun menjadi merasa tidak mengapa jika harus menerima kritik.

Bahkan kritikan yang membangun adalah sebuah teguran dan pancingan agar menjadi lebih baik.

Baca Juga: 4 Tips Cerdas Menghadapi Kritik dari Orang Lain Menurut Ahli

Mengontrol diri untuk tidak terlalu sensitif

Selanjutnya agar bisa menerima kritik dengan pikiran terbuka ialah dengan mengontrol diri untuk tidak terlalu sensitif.

Jangan memasukkan semua perkataan orang ke dalam hati, alias jangan gampang baper.

Dewasakanlah pikiran dan emosionalmu agar tidak asal terpancing dengan kritikan orang, karena sebenarnya sensitif yang berlebihan itulah yang bisa membuatmu jadi berpikiran sempit terhadap kritik orang.

Dengarkan terlebih dahulu

Setelah berhasil menguasai situasi dan emosi Anda, cobalah untuk mendengarkan kritik yang ingin disampaikan terlebih dulu.

Dengan cara menghadapi kritikan yang satu ini, Anda tidak akan terlihat defensif dan si pemberi kritik merasa Anda orang yang fleksibel.

Dengarkan bagian yang menurut Anda memang harus diperbaiki dan jangan menyela ataupun membantah.

Jika kritik yang diberikan memang sungguh membangun, Anda dan teman bicara Anda akan fokus pada apa yang harus diperbaiki. Bukannya saling melontarkan ucapan yang bertujuan untuk melindungi diri.

Memperbaiki diri dari kritikan yang membangun

Selanjutnya memperbaiki diri dari kritikan yang membangun. Maksudnya, dari kritikan membangun itulah kamu bisa memilah sikap mana yang harus kamu pertahankan dan mana yang harus  diubah.

Jika memang ada sikap yang harus kamu ubah, jangan jadikan itu sebagai beban. Namun sebagai tanggung jawab agar kamu bisa menjadi manusia yang lebih baik. Ubahlah hal tersebut dengan tulus, tanpa merasa terpaksa maupun tertekan.

Baca Juga: Marshanda Sempat Pamit ke Anak Sebelum Hilang, Ben Kasyafani Sudah Endus Kejanggalan!