90 Persen Orang Indonesia Nggak Tahu, Ternyata Bahan Utama Sabun dan Shampoo Bisa Picu Penyakit Berbahaya

28 Juni 2022 19:50 WIB
Loft, Berlin, Deutschland
Loft, Berlin, Deutschland ( )

Sonora.ID - Sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES) adalah bahan yang sering ditemukan dalam produk pembersih hingga produk perawatan diri seperti sabun mandi, shampoo, hingga pasta gigi.

Senyawa ini dihasilkan dari minyak bumi dan sumber tanaman seperti kelapa dan minyak sawit.

Kegunaan utama SLS dan SLES dalam produk adalah untuk menciptakan busa, memberikan kesan daya pembersihan yang lebih kuat. Meskipun sulfat tidak "buruk" untuk Anda, ada banyak kontroversi di balik bahan umum ini.

Sulfat yang berasal dari minyak bumi sering kontroversial karena asalnya. Kekhawatiran terbesar adalah efek samping jangka panjang dari produksi sulfat. Produk minyak bumi dikaitkan dengan perubahan iklim, polusi, dan gas rumah kaca.

Jumlah SLS dan SLES dalam suatu produk tergantung dari produsennya. Ini dapat berkisar dari jumlah kecil hingga hampir 50 persen dari produk.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Wajib Tahu, Ngepel Pakai Air Teh Justru Lebih Kinclong Dibanding Sabun, Ganti Sekarang Juga!

Tidak ada bukti langsung yang menghubungkan SLS dan SLES dengan kanker, infertilitas, atau masalah perkembangan.

Bahan kimia ini perlahan-lahan dapat menumpuk di tubuh Anda selama penggunaan jangka panjang, tetapi jumlahnya kecil.

Risiko tertinggi menggunakan produk dengan SLS dan SLES adalah iritasi pada mata, kulit, mulut, dan paru-paru Anda.

Untuk orang dengan kulit sensitif, sulfat juga dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Banyak produk memiliki konsentrasi SLS atau SLES yang lebih rendah dalam formulasinya. Tetapi semakin lama produk tetap bersentuhan dengan kulit atau mata Anda, semakin tinggi risiko iritasi.

 Baca Juga: 5 Tanda Sabun Pembersih Wajah yang Cocok di Kulit

Membilas produk segera setelah digunakan mengurangi risiko iritasi.

Konsentrasi SLS dalam produk pembersih mungkin lebih tinggi. Seperti banyak produk pembersih, apakah bebas SLS atau tidak, kontak yang terlalu lama dan kontak kulit dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi.

Ingatlah untuk menjaga jendela tetap terbuka atau memiliki sumber ventilasi untuk mencegah iritasi paru-paru.

Jika Anda khawatir tentang iritasi kulit dan tahu bahwa produk sulfat adalah penyebabnya, Anda dapat mencari produk yang menyatakan bebas sulfat atau tidak mencantumkan SLS atau SLES dalam bahannya.

Bagaimana sulfat mempengaruhi kulit Anda mungkin juga bergantung pada merek dan pabrikannya. Tidak semua sumber sama.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm