Sonora.ID - Perdebatan ganja yang digunakan sebagai pengobatan medis hingga kini masih terjadi di beberapa negara.
Keberadaan ganja dianggap ilegal karena tergolong sebagai obat-obatan terlarang.
Padahal, beberapa penelitian menyebut terdapat manfaat spesifik yang ada pada ganja.
Terkait ganja medis yang bisa dimanfaatkan dalam pengobatan. Dilansir dari Kompas.com, berikut sejumlah manfaat dari ganja medis dalam pengobatan sejumlah penyakit.
1. Obat pereda nyeri
Melansir Medical News Today, di sejumlah negara yang melegalkan ganja sebagai pengobatan, dokter biasanya akan meresepkan obat dengan kandungan CBD itu sebagai obat pereda nyeri.
Biasanya CBD digunakan dalam pengobatan epilepsi tingkat lanjut, meredakan efek samping dari kemoterapi, dan beberapa penyakit lain seperti cerebral palsy biasanya menyebabkan nyeri kronis.
Metode CBD dalam mengatasi nyeri tersebut adalah dengan mengubah jalur persepsi nyeri yang ada di otak melalui sistem saraf.
Yang kemudian nyeri dirasakan pasien bisa berkurang secara signifikan.
Dalam beberapa kasus, ganja medis juga dilaporkan membantu menggantikan penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) jangka panjang seperti ibuprofen, yang kita dikenal memiliki efek samping.
Sedangkan pada ganja medis efek sampingnya cenderung ringan.
2. Mengurangi peradangan
Melansir Healthline, senyawa CBD ini dikenal karena efek halusinogenik-nya pada otak. Pada tanaman ganja dapat mengandung sekitar 40 persen CBD.
CBD juga dianggap memiliki efek anti-inflamasi pada sistem saraf pusat, sehingga dapat dimanfaatkan secara positif bagi tubuh.
Penggunaan ganja medis diketahui juga dapat mengurangi peradangan pada beberapa pasien.
Seperti, sindrom rheumatoid arthritis yang berfungsi mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.
3. Mengobati depresi
Kandungan senyawa CBD dapat berpengaruh terhadap sistem limbik.
Berdasarkan tinjauan yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review, ganja dapat mengobati gangguan mental.
Dokter terkait bisa saja merekomendasikan CBD sebagai pengobatan untuk mengatasi pasien dengan gangguan neurologis yang memengaruhi mental seseorang.
Sejumlah penyakit tersebut di antaranya anxiety (kecemasan) yang menjadi gejala depresi, epilepsi, multiple sclerosis, parkinson, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan sejumlah kasus gangguan tidur seperti insomnia.
Kegunaan minyak ganja dalam mengatasi berbagai gangguan tersebut karena ganja memiliki fek relaksasi dan bersamaan dengan itu juga punya efek pereda nyeri.
Sehingga ketika dalam pengobatan pun hasilnya lebih efektif karena punya dua manfaat sekaligus.
Meski demikian, para ahli kesehatan mengingatkan, pengobatan dengan ganja bukanlah satu-satunya cara untuk mengobati gangguan mental.
Masih ada pilihan alternatif terapi lainnya yang juga memiliki manfaat yang sama. Sebab, tidak semua negara melegalkan ganja sebagai pengobatan.
4. Pengobatan kanker
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa CBD yang diberikan secara oral mampu mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi.
Selain itu, pertumbuhan sel kanker juga dapat diperlambat oleh CBD, bahkan beberapa studi di antaranya menyebut CBD dapat membunuh sel kanker.