Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie pun langsung menyampaikan kabar mengejutkan ini.
Dilansir dari Kompas.com, Grace menyebut mantan staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu sudah mundur dari PSI sejak tahun lalu.
Maka dari itu, sejak tahun lalu, Sunny berstatus sebagai anggota non aktif PSI yang tak terlibat dalam urusan operasional.
"Sunny sejak setahun lalu sudah mundur sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI," ujar Grace saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (28/06) kemarin.
Posisi yang Sunny Tanuwidjaja tinggalkan itu kini diisi oleh Raja Juli Antoni.
Grace menjelaskan, Sunny merupakan salah satu pendiri di PSI. Oleh karena itu, meskipun mundur dari PSI, status Sunny sebagai pendiri PSI tidak bisa diubah.
Perbedaan jalan politik, diakui Grace, menjadi alasan mundurnya Sunny dari partai yang didirkan pada 16 November 2014 silam ini.
"Beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," tuturnya.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka untuk Mengatasi Loss Learning Akibat Pandemi 2 Tahun
Sunny memilih untuk mendukung Anies, yang tak didukung PSI, sehingga rela melepaskan jabatan politiknya di partai yang kini dipimpin Giring Ganesha itu.
"Bro Sunny gentleman, mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," papar Grace.
PSI diketahui sudah sejak lama tak mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilai kerap memainkan politik identitas oleh PSI.
Sikap itu pun telah ditegaskan PSI dengan tidak akan mendukung orang nomor satu di DKI itu pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies sangat clear, tidak akan menoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan," kata dia.
Nama Anies sendiri diketahui memperoleh elektabilitas tinggi berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Bahkan, Anies menjadi satu dari tiga kandidat capres yang direkomendasikan Partai Nasdem saat rapat kerja nasional (Rakernas), sebagai kandidat capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Namun, Grace tetap teguh pada pendiriannya.
"Sesuai pernyataan saya sebelumnya, bahwa PSI tidak akan pernah mendukung Anies Baswedan karena yang bersangkutan memiliki rekam jejak terlibat dalam politik identitas yang sangat bertentangan dengan DNA PSI," katanya.
Sementara itu, Sunny Tanuwidjaja belum merespons pesan singkat maupun telepon wartawan.