Dilansir dari Well + Good, menurut sebuah studi longitudinal 2016 di Urologi Eropa, frekuensi ejakulasi dan risiko kanker prostat berbanding terbalik.
Lebih khusus lagi, penderita prostat yang ejakulasi kurang dari tujuh kali sebulan lebih mungkin didiagnosis menderita kanker prostat daripada mereka yang ejakulasi sekitar 20 kali sebulan.
3. Tingkat gairah secara spontan bisa turun
Sebuah studi kecil tahun 2014 terhadap 174 orang yang diterbitkan dalam The Canadian Journal of Human Sexuality menemukan bahwa berhubungan intim pada hari pertama sebenarnya membuat Anda lebih menginginkannya pada hari kedua.
Selain itu, menurut seksologi Dr. Queen, kebalikannya—bahwa efek tidak berhubungan intim dapat membuat Anda menginginkan lebih sedikit seks secara umum—mungkin juga benar.
Baca Juga: Bercinta Makin Tahan Lama! Ini 4 Obat Oles yang Lagi Banyak Dicari, Sanggup Bikin Pasangan Bahagia?
4. Risiko kualitas tidur yang lebih rendah
Menurut seksologi Alvarez, ketika berhubungan intim terasa nikmat, tubuh akan melepaskan campuran hormon yang membantu Anda tertidur.
Hormon seperti vasopresin dan oksitosin mengurangi stres dalam tubuh dan membantu Anda tertidur dengan cepat.
Setelah titik itu, tambah Alvarez Story, “norepinefrin dan serotonin kemudian membantu tubuh Anda masuk ke aliran siklus tidur REM untuk membantu Anda tetap tidur dengan nyaman.”
5. Lebih mudah mengalami sakit dan nyeri
Berhubungan intim bisa menjadi obat yang efektif untuk mengobati rasa sakit/
Rasa sakit itu, seperti kram menstruasi, nyeri otot, atau sakit kepala, demikian kata seksolog Rebecca Alvarez Story, pendiri intimacy marketplace Bloomi.
Masih mau abai dengan berhubungan intim, pasutri?
Baca Juga: Pasutri Wajib Waspada, Inilah 3 Risiko Berhubungan Intim saat Menstruasi, Bisa Sampai Kena PMS?