Sonora.ID - Frekuensi atau kuantitas seseorang berhubungan intim berbeda-beda setiap orang.
Dikutip dari Medical News Today, tidak ada jumlah yang tepat untuk menyatakan frekuensi berhubungan intim yang ideal.
Frekuensi berhubungan intim seseorang secara alami akan berubah secara alami dari waktu ke waktu.
Semua itu dipengaruhi oleh tergantung pada usia, fluktuasi dorongan seks, dan status hubungan.
Banyak orang menikmati kehidupan yang penuh dan memuaskan tanpa pernah berhubungan intim.
Baca Juga: Pasutri Ayo Catat! Inilah 3 Manfaat Berhubungan Intim yang Sehat, Ternyata Bisa Redakan Stres Akut?
5 efek samping tidak berhubungan intim
1. Tekanan darah lebih mudah meningkat, sehingga lebih mudah stres
Bila berhubungan intim sudah tidak mungkin dilakukan, cobalah untuk melakukan aktivitas dan olahraga lainnya agar bisa lebih bahagia.
2. Meningkatkan penyakit prostat
Dilansir dari Well + Good, menurut sebuah studi longitudinal 2016 di Urologi Eropa, frekuensi ejakulasi dan risiko kanker prostat berbanding terbalik.
Lebih khusus lagi, penderita prostat yang ejakulasi kurang dari tujuh kali sebulan lebih mungkin didiagnosis menderita kanker prostat daripada mereka yang ejakulasi sekitar 20 kali sebulan.
3. Tingkat gairah secara spontan bisa turun
Sebuah studi kecil tahun 2014 terhadap 174 orang yang diterbitkan dalam The Canadian Journal of Human Sexuality menemukan bahwa berhubungan intim pada hari pertama sebenarnya membuat Anda lebih menginginkannya pada hari kedua.
Selain itu, menurut seksologi Dr. Queen, kebalikannya—bahwa efek tidak berhubungan intim dapat membuat Anda menginginkan lebih sedikit seks secara umum—mungkin juga benar.
Baca Juga: Bercinta Makin Tahan Lama! Ini 4 Obat Oles yang Lagi Banyak Dicari, Sanggup Bikin Pasangan Bahagia?
4. Risiko kualitas tidur yang lebih rendah
Menurut seksologi Alvarez, ketika berhubungan intim terasa nikmat, tubuh akan melepaskan campuran hormon yang membantu Anda tertidur.
Hormon seperti vasopresin dan oksitosin mengurangi stres dalam tubuh dan membantu Anda tertidur dengan cepat.
Setelah titik itu, tambah Alvarez Story, “norepinefrin dan serotonin kemudian membantu tubuh Anda masuk ke aliran siklus tidur REM untuk membantu Anda tetap tidur dengan nyaman.”
5. Lebih mudah mengalami sakit dan nyeri
Berhubungan intim bisa menjadi obat yang efektif untuk mengobati rasa sakit/
Rasa sakit itu, seperti kram menstruasi, nyeri otot, atau sakit kepala, demikian kata seksolog Rebecca Alvarez Story, pendiri intimacy marketplace Bloomi.
Masih mau abai dengan berhubungan intim, pasutri?
Baca Juga: Pasutri Wajib Waspada, Inilah 3 Risiko Berhubungan Intim saat Menstruasi, Bisa Sampai Kena PMS?