Banjarmasin, Sonora.ID - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ajaran 2022-2023 tingkat SMPN untuk jalur zonasi, afirmasi maupun prestasi di Banjarmasin resmi berakhir.
Sebelumnya, PPDB online untuk jalur afirmasi dan prestasi digelar pada 20-22 Juni 2022. Kemudian dilanjutkan untuk jalur zonasi pada tanggal 27-29 Juni 2022.
Sayangnya, tidak semua sekolah yang kuotanya tepenuni oleh peserta didik baru. Tercatat ada 16 SMPN yang masih mengalami kekurangan siswa. Dan mayoritas berada di deerah pinggiran.
Yaitu, SMPN 11, SMPN 12, SMPN 13, SMPN 14, SMPN 16, SMPN 17, SMPN 18, SMPN 21, SMPN 22, SMPN 23, SMPN 25, SMPN 27, SMPN 28, SMPN 29, SMPN 32 dan SMPN 34.
"Ada 16 Sekolah yang kuotanya masih belum terpenuhi. Rata dua sampai empat Rombongan Belajar (Rombel)," ucap Nuryadi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM, Kamis (30/6).
Ia menerangkan, bagi sekolah-sekolah yang kuota siswanya belum terpenuhi diperlisahkan untuk kembali membuka pendaftaran secara offline.
"Harapannya, orangtua yang tidak tertampung bebas zonasi untuk memenuhi kuota di sekolah-sekolah itu," ungkapnya.
"Kita serahkan ke masing-masing sekolah untuk menampung siswa. Dibuka saat daftar ulang mulai 1 Juli 2022 dan berakhir 10 Juli 2022," sambung Nuryadi.
Baca Juga: Omzet di Bawah Rp500 juta, Pegiat UMKM Kalsel Tak Perlu Takut Pajak
Lantas, bagaimana jika sampai batas waktu itu masih ada sekolah yang kuota siswanya tidak terpenuhi?
Nuryadi menegaskan, bahwa proses belajar mengajar akan tetap bejalan. Walaupun dengan jumlah siswa yang sedikit.
"Kalau tetap tidak terpenuhi pembelajaran akan tetap berjalan. Tanggal 14 Juli 2022 Tahun ajaran baru dimulai," tekannya.
"Dari sekitar 9.500 siswa SD yang lulu tahun ini, sekitar 800 diantaranya sudah terdaftar di SMP," tambahnya lagi.
Lebih jauh, Ia menambahkan, dari belasan sekolah yang mengalami kekurangan siswa, ada beberapa SMPN yang memang menjadi langganan tiap tahunnya.
Misalnya, SMPN 29 dan SMPN 32 di jalan Alalak Utara serta SMPN 18 di jalan Tanjung Pagar.
"Kita tidak begitu mengetahui. Mungkin karena tidak banyak anak usia sekolahnya di wilayah itu," pungkasnya.
Terpisah. Kepala Sekolah SMPN 32 Banjarmasin, Suriasa mengakui bahwa jumlah peserta didik baru yang mendaftar di sekolahnya cuma cukup untuk dua rombel.
"Padahal awalnya kita menyiapkan tiga rombel Cuma karena yang mendaftar hanya 40 siswa kita bagi cukup untuk dua rombel," ujarnya.
"Kita tetap membuka pendaftaran lagi secara offline saat daftar ulang," tutup Suriasa.
Baca Juga: Kasus Perkawinan Anak di Kalsel Masih Tinggi, Putus Sekolah Salah Satu Penyebabnya