Palembang, Sonora.ID – Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap tanggal 29 Juni.
Altur Febriansyah, SH, Msi, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang kepada Sonora (30/06/2022) mengatakan bahwa peran keluarga sangat penting dalam rangka memperkuat ketahanan nasional.
Keluarga adalah institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga jadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa. Dalam keluarga akan lahir generasi emas pembaharu bangsa.
"Sepatutnya generasi disiapkan betul-betul termasuk menjauhkan diri dari resiko stunting," ujarnya.
Baca Juga: Laki-laki Merapat, Begini Cara Memutihkan dan Membersihkan Wajah
Harganas dirayakan setiap tanggal 29 Juni mengadopsi dari moment para pejuang kemerdekaan RI, keluarga yang jatuh pada tanggal 29 Juni 1949 seminggu setelah Belanda menyerahkan kedaulatan ke Bangsa Indonesia secara utuh.
Dihari yang pertama gerakan keluarga berencana nasional pun dimulai. Disinilah timbul kesadaran pembangunan lebih diarahkan pada fokus keluarga kecil, keluarga bahagia, sejahtera lewat program keluarga berencana.
Tema tahun ini Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai panjang atau tinggi badan dibawah standar.
Dibentuk tim pendamping keluarga di 18 kecamatan mereka bertugas melakukan sosialisasi, terdiri atas petugas PKK, bidan, dan kader KB.
Dalam menyambut Harganas 2022 Dinas PPKB melakukan beragam kegiatan diantaranya pelayanan sejuta akseptor secara nasional.
"Palembang melebihi target, kita ada 139 persen akseptor yang dilayani, launching bapak asuh anak beresiko stunting, lomba kader terbaik, lomba kampung kb, lomba video pendek pencegahan stunting," ujarnya.
Ketahanan nasional dimulai dari keluarga. Kalau keluarga itu baik maka negeri ini juga baik, ketahanan nasional juga baik.
Keluarga harus terhindar dari resiko stunting. Keluarga dimulai dari calon pengantin, mereka dibina agar terlepas dari stunting. Pasangan usia subur juga harus diperhatikan, serta melihat tumbuh kembang anak.
"Tugas PPKB lebih banyak preventif, kami bekerjasama dengan kementrian agama memberikan nasihat kepada calon pengantin, pasangan usia subur, pasca melahirkan, 100 hari kehidupan dalam upaya mencegah stunting," ujarnya.
Baca Juga: Operasional Holywings di Palembang Masih Dikaji, Bisa Buka Lagi?
Ada delapan fungsi keluarga. Pertama fungsi keagamaan, bagaimana agar religious, beribadah.
Fungsi sosial budaya, bagaimana berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Fungsi cinta kasih, bagaimana mengayomi keluarga, anak agar timbul kasih sayang, keterbukaan.
Fungsi perlindungan, keluarga sebagai tempat berlindung.
Fungsi reproduksi, bagaimana mengatur kelahiran, kehamilan dan memberi nutrisi ibu dan anak.
Fungsi sosialisasi dan pendidikan.
Fungsi ekonomi, diharapkan pendapatan keluarga cukup sehingga bisa mengatasi masalah keuangan dan kebutuhan.
Fungsi pembinaan lingkungan, bagaimana keluarga berinteraksi dengan lingkungan sekitar, masyarkat, alam dan Tuhan.