Sonora.ID - Sangat dipahami jika tumbuhan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup.
Mangrove dikenal sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.
Terkait dengan hal itu serta dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2022 yang bertema “only one earth”, dan fokus pada living sustainably in harmony with nature, Indonesia memperingatinya dengan mengambil tema “Satu Bumi untuk Masa Depan”.
Pada Kamis (30/6/2022) lalu, Bio Farma ikut partisipasi pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup dengan melakukan penanaman mangrove di Pesisir Utara Desa Mayangan, Kabupaten Subang.
Baca Juga: Pertama di Banjarmasin! Layanan Rumah Vaksin Imunicare
Dalam siaran persnya, Bio Farma bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat (Jabar), Yayasan Wanadri, PT. Migas Hulu Jabar (MUJ), dan PT. Migas Hulu Jabar (MUJ) ONWJ, dan masyarakat sekitar melakukan penanaman mangrove di area tersebut.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, memotivasi, dan mendorong semua pihak dalam melestarikan lingkungan hidup, khususnya mangrove yang berada di kawasan pesisir utara dan selatan Jawa Barat, serta mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup," ucap Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat sambutan.
Dirinya berharap kegiatan puncak ini akan menjadi pemantik kolaborasi dan sinergi seluruh pihak dalam pengelolaan lingkungan melalui pelestarian mangrove, serta dapat diaplikasikan di berbagai wilayah pesisir pantai Jawa Barat.
Lebih lanjut Honesti mengatakan, pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi yang mendorong alih fungsi lahan mangrove serta pembukaan lahan baru menyebabkan degradasi habitat mangrove serta rusaknya ekosistem terumbu karang.
Baca Juga: Dukungan Bio Farma Pada Working Group Meeting G20 di Yogyakarta
Diketahui, dari total luasan ekosistem mangrove yang terdapat di pantai utara Jawa Barat seluas 43.362,09 hektare (ha), 90% luasannya telah mengalami kerusakan dan penurunan jenis serta sebarannya, termasuk di Kabupaten Subang dimana keseluruhan luasan ekosistem mangrovenya mengalami kerusakan.
Berdasarkan data Landsat tahun 2016, luas mangrove di Kabupaten Subang sebesar 344,5 ha kondisinya dalam keadaan rusak dan berlokasi di Kecamatan Ciasem ataupun di Kecamatan Legonkulon.
Di desa Mayangan, Pamanukan, Subang telah terjadi pengurangan luasan mangrove yang signifikan sejak tahun 1999 hingga tahun 2016.
Bersamaan dengan berkurangnya luasan mangrove, garis pantai bergeser ke darat hingga 1,5 km sejak tahun 2002 hingga tahun 2014.
"Berkurangnya luasan mangrove ini dapat berdampak pada peningkatan risiko bencana pesisir berupa banjir rob dan abrasi serta penurunan kualitas air laut dan lingkungan hidup di wilayah pesisir. Maka, adanya penetapan dan implementasi proteksi Kawasan lindung hutan mangrove dan terumbu karang merupakan hal yang sangat urgent," kata Honesti.
"Selain itu, perlu pula memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan perkotaan pada landscape kawasan pesisir yang berkelanjutan," tegasnya.
Diinformasikan pula, pasa pelaksanaan acara puncak peringatan HLH ini, diikuti oleh 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, 10 perusahaan peraih Proper Emas di Jawa Barat, dimana Bio Farma merupakan salah satunya, dan satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang Kesehatan.
"Kami menanam sebanyak 1.000 pohon mangrove sebagai bentuk kepedulian akan pelestarian alam untuk keberlangsungan anak cucu kita di masa yang akan datang," kata Honesti.
“Bio Farma memiliki filosofi dedicate to improving quality of life, yang memiliki makna bahwa kehadiran Bio Farma, bukan hanya berperan untuk menyehatkan setiap generasi dengan produk yang kami hasilkan, tetapi memiliki peran juga untuk memperbaiki kualitas kehidupan melalui perbaikan dan pelestarian lingkungan untuk anak cucu kita," ungkap Honesti.
Sementara itu Kepala Divisi TJSL, Manajemen Aset & Umum Bio Farma, Tjut Vina Irviyanti mengatakan, kegiatan penanaman mangrove tersebut, tidak hanya akan berhenti pada kegiatan penanaman saat ini saja.
"Bio Farma berkomitmen penuh untuk memelihara dan melestarikan lingkungan dengan menanam lebih banyak lagi pohon mangrove dalam beberapa waktu mendatang," ucap Tjut Vina.
“Kegiatan berikutnya akan kami laksanakan dalam waktu dekat, sekaligus memperingati HUT Bio Farma ke 132 tahun, dengan menanam lebih banyak lagi pohon mangrove dengan lokasi yang sama, Karena memang wilayah ini memerlukan lebih banyak lagi pohon mangrove agar ekosistemnya tetap terjaga”, papar Tjut Vina.
Bio Farma melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan sebagai BUMN akan terus berupaya untuk mendukung pelestarian dan peningkatan ekonomi penduduk sekitar.
Baca Juga: Bio Farma Kembali Raih Proper Emas